Biji pepaya (Carica papaya L.) muda merupakan salah satu bagian tanaman yang
berpotensi sebagai antelmintik. Fraksinasi dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan kandungan senyawa yang terdapat dalam ekstrak biji pepaya berdasarkan tingkat kepolarannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
aktivitas antelmintik pada fraksi n-heksana, fraksi etil asetat, dan fraksi air dari
ekstrak etanol 70% biji pepaya muda yang diekstraksi dengan metode maserasi
terhadap Ascaridia galli. Uji aktivitas antelmintik dibagi dalam 3 kelompok perlakuan, yaitu kelompok fraksi, kelompok kontrol positif menggunakan
Mebendazol, dan kelompok kontrol negatif menggunakan Na-CMC. Data yang
diperoleh berupa presentase kematian cacing dan kemudian dianalisis
menggunakan metode probit untuk mendapatkan nilai LC50. Hasil penelitian
menunjukkan fraksi n-heksana, fraksi etil asetat, dan fraksi air biji pepaya muda
masing-masing dapat menghasilkan aktivitas antelmintik dengan nilai LC50
berturut-turut sebesar 51,0269 mg/ml, 36,7874 mg/ml, 178,0737 mg/ml dan LC50
mebendazol sebesar 29,2482 mg/ml. Fraksi etil asetat memiliki aktivitas
antelmintik paling aktif dibandingkan dengan fraksi lainnya, dengan potensi
relatif 0,7950 kali dibandingkan dengan mebendazol.
|