Kapang Monascus purpureus mengandung pigmen yang memiliki aktivitas sebagai antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi antimikroba metabolit sekunder Monascus purpureus terhadap bakteri Escherichia coli, Staphylococus aureus, dan Candida albicans. Metabolit aktif diproduksi melalui fermentasi cair dengan medium Potato Dekstrose Yeast (PDY) selama 10 hari. Ekstraksi etil asetat dilakukan pada supernatan hasil panen, sehingga didapatkan ekstrak kering yang selanjutnya digunakan dalam uji aktivitas antimikroba menggunakan metode difusi agar. Potensi relatif antimikroba (PR) ekstrak ditentukan terhadap kloramfenikol dan flukonazol yang digunakan sebagai kontrol positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metabolit M. purpureus memiliki aktivitas antimikroba (5.52 x 10-3 dibandingkan kloramfenikol), terhadap E. coli (2.67 x 10-3 dibandingkan kloramfenikol), terhadap C. albicans (8.12 x 10-4 dibandingkan flukonazol). Kesimpulan dari penelitian ini adalah M. purpureus memiliki potensi antimikroba paling tinggi terhadap Staphylococcus aureus.
|