Kelopak bunga rosela (Hibiscus sabdariffa L.) telah terbukti dapat
menurunkan kadar asam urat dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pada dosis berapa ekstrak etanol rosela dapat menurunkan kadar asam
urat pada tikus putih jantan sebagai hewan uji yang diinduksi dengan kalium
oksonat.
Percobaan ini dilakukan terhadap enam kelompok tikus, 5 ekor tiap
kelompok. Tikus diinduksi kalium oksonat secara intraperitoneal terhadap lima
kelompok, sedangkan satu kelompok diberikan larutan Na. CMC 0,5% secara oral
sebagai kontrol normal. Kontrol positif sebagai pembanding dengan pemberian
allopurinol dan tiga kelompok perlakuan yang diberi ekstrak rosela dengan dosis
uji 1 sebesar 12,1 mg/200 g BB, dosis uji 2 sebesar 24,3 mg/200 g BB, dan dosis
uji 3 sebesar 48,6 mg/200 g BB. Pengukuran kadar asam urat dilakukan pada hari
ke-0, 1, 3, 6, dan ke-9 dengan metode enzimatik fotometrik.Hasil uji analisa statistik Anova dua arah menunjukkan bahwa setelah 9hari perlakuan diperoleh (p < 0,05). Pada uji LSD menunjukkan adanya perbedaanbermakna antara kelompok kontrol negatif dengan kelompok kontrol positif dan kelompok yang diberi sediaan uji. Semua sediaan uji mampu menurunkan kadar asam urat lebih besar dari kontrol negatif (p < 0,05). Kelompok kontrol positif tidak berbeda bermakna dengan kelompok uji 2 dan uji 3. Sedangkan dengan kelompok uji 1 berbeda secara bermakna. Semua kelompok uji tidak berbeda bermakna antara satu sama lainnya. Kelompok uji 2 dan 3 dapat menurunkan kadar asam urat, namun tidak sebanding dengan kontrol positif allopurinol.
|