Daun sukun (Artocarpus altilis (Park.) Fsb.) merupakan salah satu tanaman yang secara tradisional dimanfaatkan untuk pengobatan hepatitis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek hepatoprotektor ekstrak daun sukun melalui pengukuran SGOT dan SGPT serta pengamatan histopatologi vena porta dan vena sentral hati tikus yang diinduksi CCl4 secara oral. Penelitian ini menggunakan 24 ekor tikus jantan galur Wistar yang terbagi menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4 ekor tikus. K1 adalah kelompok kontrol negatif. K2, K3 dan K4 adalah kelompok perlakuan yang diberi dosis 8,9 mg/200 g BB, 17,8 mg/200 g BB dan 35,6 mg/200 g BB. K5 adalah kelompok kontrol positif dan K6 adalah kelompok kontrol normal. Pengukuran SGOT/SGPT dilakukan dengan metode spektrofotometrik, sedangkan pembuatan preparat dilakukan dengan pewarnaan Hematoksilin-Eosin. Data yang diperoleh berupa kadar SGOT, SGPT, dan persentase kerusakan vena porta dan vena sentral. Hasil rata-rata aktivitas SGOT pada dosis rendah sampai dosis tinggi adalah sebesar 90,307 U/L, 77,640 U/L dan 59,133 U/L. Hasil rata-rata aktivitas SGPT pada dosis rendah sampai dosis tinggi adalah 87,936 U/L, 71,812 U/L, dan 51,352 U/L. Rata-rata kerusakan vena porta pada dosis rendah sampai tinggi adalah 82,738%, 63,095%, dan 45,144%. Rata-rata kerusakan vena sentral pada dosis rendah sampai tinggi adalah 75%, 45%, dan 37,5%. Data yang diperoleh dianalisis dengan ANOVA yang dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil uji Tukey menunjukkan pada K4 memberikan efek hepatoprotektor dengan menurunkan aktivitas SGOT yang tidak berbeda bermakna dengan K5, penurunan aktivitas SGPT pada K4 tidak berbeda bermakna dengan K5 dan K6. Berkurangnya kerusakan vena porta pada K4 tidak berbeda bermakna dengan K5. Berkurangnya kerusakan vena sentral pada K3 tidak berbeda bermakna dengan K4 dan K5. Hal ini menunjukkan ekstrak etanol 70% etanol daun sukun memiliki aktivitas sebagai hepatoprotektor.
|