Abstrak  Kembali
Daun sukun (Artocarpus altilis (Park.) Fsb.) merupakan tanaman asli Indonesia yang secara tradisional digunakan dalam pengobatan hepatitis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas hepatoprotektor ekstrak daun sukun melalui pengukuran SGOT dan SGPT menggunakkan spektrofotometer klinikal, serta gambaran histopatologis sel hati tikus yang diinduksi karbon tetraklorida dengan pewarnaan Hemaktosilin-Eosin (HE). Penelitian ini menggunakan 24 ekor tikus putih jantan galur Wistar yang dibagi ke dalam 6 kelompok. Kelompok 1 (kontrol negatif) hanya menerima akuades. Kelompok 2-4 merupakan kelompok yang diberi ekstrak daun sukun dan akuades, yaitu (dosis 8,9 mg/200 g BB, dosis 17,8 mg/200 g BB, dosis 35,6 mg/200 g BB). Kelompok 5 (kontrol positif) merupakan kelompok yang diberi Cursil sebagai pembanding bahan uji. Kelompok 6 (kontrol normal) hanya menerima akuades dan minyak zaitun. Data yang diperoleh berupa kadar SGOT, SGPT, dan persentase kerusakan sel hati dan perlemakan hati. Hasil rata-rata aktivitas SGOT pada dosis 8,9 mg/200 g BB adalah 90,307 U/L, dosis 17,8 mg/200 g BB sebesar 77,640 U/L dan dosis 35,6 mg/200 g BB sebesar 59,133 U/L. Hasil rata-rata aktivitas SGPT pada dosis 8,9 mg/200 g BB sebesar 87,936 U/L, dosis 17,8 mg/200 g BB sebesar 71,812 U/L, dan pada dosis 35,6 mg/200 g BB sebesar 51,352 U/L. Rata-rata kerusakan kerusakan sel hati pada dosis 8,9 mg/200 g BB adalah 66,857%, pada dosis 17,8 mg/200 g BB sebesar 52,088%, dan pada dosis 35,6 mg/200 g BB sebesar 51,545%. Rata-rata kerusakan perlemakan hati pada dosis 8,9 mg/200 g BB adalah 3,076%, dosis 17,8 mg/200 g BB sebesar 2,484%, dan pada dosis 35,6 mg/200 g BB sebesar 1,941%. Hasil ANOVA menunjukkan adanya perbedaan (p<0,05) antar kelompok yang signifikan untuk aktivitas SGOT, SGPT, dan kerusakan sel hati tikus. Parameter yang digunakkan adalah pengukuran SGOT dan SGPT, serta persentase kerusakan sel hati yang diuji dengan ANOVA kemudian dilanjutkan dengan uji Tukey. Pada K 4 aktivitas hepatoprotektor menunjukkan hasil yang sebanding dengan K 5, berdasarkan penurunan kadar SGOT, serta sebanding dengan K 5 dan K 6 berdasarkan penurunan SGPT. Berkurangnya jumlah kerusakan sel hati pada K 4 sebanding dengan K 5.