Abstrak  Kembali
Gangguan pada pigmen kulit seperti hiperpigmentasi yang disebabkan oleh peningkatan melanogenesis sehingga menyebabkan penggelapan warna kulit. Hiperpigmentasi dapat dicegah dengan menghambat enzim tirosinase. Pemanfaatan limbah dari tumbuhan dapat digunakan untuk menghambat enzim tirosinase antara lain biji alpukat (Persea americana Mill.). Pemanfaatn biji alpukat berdasarkan senyawa kimia yang terkandung di dalamnya seperti flavonoid dan tanin yang merupakan senyawa turunan fenol akan dilakukan uji aktivitas inhibisi tirosinase. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui adanya daya inhibisi tirosinase pada ekstrak etanol 70% bijj alpukat. Penilitian ini menggunakan variasi konsentrasi ekstrak biji alpukat (700; 400; 240; 145; 85 μg/ml) dan asam kojat sebagai kontrol positif dengan konsentrasi (300; 150; 80; 40; 20 μ/ml) kemudian diuji aktivitas inhibitor tirosinase dengan mengamati pembentukan dopakrom pada panjang gelombang 478 nm menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian aktivitas inhibitor tirosinase ekstrak biji alpukat didapatkan nilai IC50 364,17 μg/ml dan asam kojat 71,81 μ/ml. Nilai potensi relatif biji alpukat sebesar 0,197 kali asam kojat.