Hepatoprotektor merupakan senyawa yang berkhasiat melindungi sel dan dapat memperbaiki jaringan hati yang rusak. Salah satu tanaman yang berkhasiat hepatoprotektor adalah Bawang daun (Allium fistulosum L.). Pada penelitian sebelumnya ekstrak metanol bawang daun dengan dosis 200mg/kgBB berkhasiat sebagai hepatoprotektor, yang dibuktikan dengan kemampuan dalam melindungi hati tikus yang diinduksi dengan thioacetamide. Hasil skrining menunjukkan bahwa fraksi etil asetat bawang daun memiliki aktivitas paling baik yang mendekati nilai kadar tikus kelompok normal. Sebanyak 24 ekor tikus jantan dibagi menjadi 6 kelompok. KI (kontrol normal), KII (kontrol positif), KIII (kontrol negatif), KIV (27,5 mg/200 kgBB), KV (55 mg/200 kgBB), dan KVI (110 mg/200 kgBB). Hasil uji analisa statistika diperoleh data terdistribusi normal dan homogen (p> 0,05), kemudian dilanjutkan dengan uji ANOVA satu arah dan uji turkey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dosis 110 mg/200 kgBB tikus lebih efektif dibandingkan dosis 55 mg/200 kgBB dalam menurunkan kadar SGOT, SGPT serta regenerasi sel hati tikus.
|