Salah satu tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional adalah biji rambutan (Nephelium lappaceum L.). Berdasarkan penelitian sebelumnya biji rambutan berkhasiat sebagai anti diabetes. Sebagai tanaman berkhasiat yang akan digunakan sebagai obat harus diuji keamanannya bagi kesehatan. Salah satu cara untuk mengetahui keamanan obat adalah melalui uji toksisitas sub akut. Tujuan uji toksisitas sub akut untuk mengetahui efek yang disebabkan pemberian berulang dari ekstrak biji rambutan. Pada penelitian ini dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan, yaitu kelompok normal yang diberikan larutan NaCMC 0,5%, dan kelompok uji dengan varian dosis ( 200mg/Kg BB, 600mg/Kg BB, dan 1800mg/Kg BB). Pemberian sediaan uji dilakukan selama 30 hari dan di hari ke 31 dilakukan pemeriksaan kadar SGPT, SGOT, dan kreatinin. Berdasarkan analisis ANOVA satu arah, menunjukkan tidak adanya perbedaan bermakna (p>0,05) antara kelompok normal dengan kelompok dosis I, dosis II, dan dosis III, sehingga dapat disimpulkan ekstrak etanol 70% biji rambutan tidak memiliki potensi toksik, karena tidak terjadi kenaikan nilai SGPT, SGOT dan kadar kreatinin darah yang signifikan pada pemberian berulang dalam waktu satu bulan.
|