Penggunaan obat yang tidak rasional termasuk terjadinya penyalahgunaan obat merupakan salah satu dampak dari rendahnya pemahaman masyarakat tentang obat, termasuk siswa SLTA. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pemahaman siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) Muhammadiyah di Kota Bekasi tentang obat-obatan. Penelitian dilakukan dengan metode deksriptif menggunakan instrumen kuesioner. Sampel yang digunkan sebanyak 85 orang siswa dari 3 SLTA Muhammadiyah Kota Bekasi yaitu SMA Muhammadiyah 09 Bekasi, SMK Muhammadiyah 01 Bekasi, dan MA Muhammadiyah 03 Bekasi. Kuesioner terdiri dari 22 soal dengan 9 indikator yaitu: logo obat, penggolongan obat, efek samping, cara mendapatkan, cara menyimpan, cara membuang, cara penggunaan obat, kadaluarsa, dan lambang peringatan. Hasil menunjukkan bahwa siswa SLTA memiliki kriteria paham dengan persentase sebesar 51,76 % dan kriteria kurang paham dengan persentase 48,23%.
|