Abstrak  Kembali
Biji sawo manila (Manilkara zapota (L.) P. Royen) merupakan salah satu tanaman yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat dalam pengobatan tradisional sebagai obat diuretik. Ekstrak etanol 70% biji sawo manila dengan dosis 400 mg/kgBB telah diteliti memiliki aktivitas sebagai diuretik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas fraksi air dan fraksi etil asetat biji sawo manila juga memiliki efek diuretik. Hewan yang digunakan pada penelitian ini adalah tikus putih jantan galur Sparague Dawley (SD), yang dibagi menjadi 9 kelompok, setiap kelompok terdiri dari tiga ekor tikus. Kontrol negatif, positif furosemid, Kontrol normal, Fraksi air I, Fraksi air II, Fraksi air III, Fraksi etil asetat I, Fraksi etil asetat II, Fraksi etil asetat III. Pengujian aktivitas diuretik dilakukan dengan mengukur urin pada jam ke-3,6, dan 9, kadar natrium pada urin 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan fraksi etil asetat dosis I 33,2257 mg/kgBB dengan kadar natrium 938,13 mmol/l dan fraksi air dosis I 420,0222 mg/kgBB dengan kadar natrium 639,53 mmol/l memiliki aktivitas diuretik yang sebanding, namun efektivitas fraksi etil asetat dosis I dan fraksi air dosis I masih lebih kecil dibandingkan dengan kontrol positif furosemid 2,0553 mg/kgBB dengan kadar natrium 1229,86 mmol/l.