Daun bakung putih secara tradisional sering digunakan dalam penyembuhan luka oleh masyarakat Indonesia. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
proses percepatan penyembuhan luka diabetes menggunakan ekstrak etanol 70% daun bakung putih (Crinum asiaticum L.). Hewan uji sebanyak 25 ekor yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok I (kontrol negatif) diinduksi alloxan, dilukai tanpa diberikan pengolesan sediaan ekstrak, kelompok II (kontrol positif) diinduksi alloxan, dilukai dan dioles madu 100%, kelompok III, IV, dan V diinduksi alloxan, dilukai, dan dioles sediaan ekstrak etanol 70% daun bakung
putih konsentrasi 4%, 8%, dan 12%. Punggung mencit dilukai dan diberikan
sediaan ekstrak dengan perlakuan masing-masing secara topikal sehari sekali
selama 14 hari. Pengamatan dilakukan terhadap percepatan penyembuhan area
luka diabetes mencit. Data yang diperoleh kemudian dianalisa secara statistik
dengan uji one way ANOVA yang dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil
pengamatan pada kelompok V memiliki aktivitas percepatan penyembuhan luka
dimulai dari hari ke-6 hingga hari ke-14, kelompok III dan kelompok IV memiliki
aktivitas perecepatan penyembuhan luka dimulai dari hari ke-12. Dapat
disimpulkan ekstrak etanol 70% daun bakung putih konsentrasi 12% dengan
persentase 85,95% pada hari ke-14 sebagai dosis yang paling baik dalam
percepatan penyembuhan luka kondisi diabetes mellitus.
|