Kulit buah delima (Punica granatum L.) secara empiris telah digunakan sebagai pertumbuhan rambut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat aktivitas ekstrak etanol 70% kulit buah delima terhadap peningkatan pertumbuhan rambut kelinci albino jantan. Uji aktivitas ekstrak kulit buah delima dalam pertumbuhan rambut mengacu pada metode Tanaka et al. Percobaan ini dilakukan terhadap hewan kelinci dimana punggung kelinci yang telah dibersihkan dari bulu kemudian dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan dengan ukuran 2,5 x 2,5 cm. Kelompok 1, 2, dan 3 berturut-turut diolesi ekstrak etanol 70% kulit buah delima dengan konsentrasi 4%, 8%, dan 16%. Kelompok 4 diolesi Na. CMC sebagai kontrol normal. Kelompok 5 tidak diolesi apapun sebagai kontrol negatif. Kontrol positif sebagai pembanding menggunakan minoxidil 2% (RegrouŽ) dioleskan pada kelompok 6. Pengolesan dilakukan dua kali sehari pagi dan sore. Pengukuran panjang rambut dilakukan pada hari ke-11, 14, 17, 20, dan 23. Data pertumbuhan rambut rata-rata perhari dilakukan uji normalitas dan homogenitas diperoleh nilai P>0,05. Berdasarkan hasil uji statistik ANOVA One way menunjukan bahwa terdapat perbedaan antar kelompok nilai P<0,05. Pada uji Tukey diketahui bahwa pada hari ke-20 tidak ada perbedaan bermakna antara kontrol positif dengan ekstrak kental kulit buah delima konsentrasi 8% (P = 0,319, CI = -0,0186 − 0,0936) dan konsentrasi 16% (P = 1,000, CI= -0,0511 − 0,0611). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak etanol kulit buah delima (Punica granatum L.) dapat meningkatkan pertumbuhan rambut, tetapi tidak mempengaruhi kelebatan rambut.
|