Abstrak  Kembali
Salah satu wadah pangan yang sering digunakan adalah wadah pangan melamin, wadah ini merupakan persenyawaan antara melamin/urea/fenol dengan formaldehida, apabila wadah ini digunakan secara berulang dikhawatirkan akan terjadi migrasi dari monomer-monomer penyusunnya ke dalam bahan pangan, dimana salah satunya adalah formaldehida. Penelitian ini menggunakan 2 simulan, yaitu simulan air dan simulan asam asetat 3 % dan dibagi menjadi 2 tahap, tahap I merupakan validasi metode analisis penetapan kadar formaldehida termigrasi dari wadah pangan melamin, dimana parameter validasi yang dilakukan adalah: linieritas, selektifitas/spesifisitas, presisi, perolehan kembali serta batas deteksi dan batas kuantitasi dengan hasil memenuhi kriteria untuk ke 2 simulan tersebut. Tahap II merupakan penetapan kadar formaldehida termigrasi dari wadah pangan melamin yang digunakan secara berulang, dari hasil analisis terhadap 6 buah sampel wadah pangan melamin yang dilakukan pengujian secara berulang dengan jeda waktu 1 hari, baik menggunakan simulan air maupun simulan asam asetat 3 % pada suhu 70 °C dengan waktu inkubasi selama 2 jam menunjukan adanya peningkatan migrasi formaldehida, dan migrasi formaldehida meningkat ketika digunakan simulan asam asetat 3 %, hal ini dimungkinkan terjadinya kerusakan pada bagian dalam wadah yang disebabkan adanya kontak dengan panas maupun dengan suasana asam.