Buah jengkol merupakan salah satu tanaman obat tradisional yang digunakan dalam pengobatan. Pada hasil penelitian sebelumnya, ekstrak metanol pada kulit buah jengkol bersifat toksik terhadap larva udang Artemia Salina dengan IC50 sebesar 39,27 μg/ml, namun pada saat ini belum ada penelitian sitotoksisitas terhadap sel kanker kolon (WiDr). Pada penelitian ini digunakan ekstrak etanol kulit buah jengkol yang diujikan pada sel kanker kolon (WiDr) untuk mengetahui IC50. Ekstrak etanol dibuat 6 konsentrasi yaitu 160; 80; 40; 20; 10; 5 μg/ml. Uji sitotoksisitas dilakukan secara in vitro dengan menggunakan metode MTT assay yang menggunakan sisplatin sebagai pembandingnya dengan konsentrasi 32; 16; 8; 4; 2 μg/ml. Parameter yang dihitung berupa persen inhibisi dengan menggunakan ELISA reader dengan panjang gelombang 490 nm. Dihitung menggunakan analisa probit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit buah jengkol memiliki IC50 sebesar 151,356 μg/ml dan memiliki potensi relatif 0,173 kali dari sisplatin. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol kulit buah jengkol memiliki aktivitas sebagai sitotoksik terhadap sel kanker kolon (WiDr).
|