Abstrak  Kembali
Isoniazid dan Rifampisin dapat menyebabkan hepatotoksik untuk pemakaian jangka panjang yang dapat dilihat salah satunya dari jumlah sel kupffer. Kulit pisang kepok diketahui memiliki antioksidan sebagai hepatoprotektor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya efek pemberian kulit pisang kepok terhadap jumlah sel kupffer pada hepar tikus yang diinduksi isoniazid dan rifampisin. Ektraksi kulit pisang kepok diekstrak dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Kemudian sebanyak 24 ekor tikus dibagi kedalam 6 kelompok, yaitu kelompok I diberi makan dan minum; kelompok II diberi induksi isoniazid dan rifampisin 10mg/kgBB; kelompok III Curcuma FCT® 1,232mg/200gBB; kelompok IV, V dan VI diberi ekstrak kulit pisang kepok dengan dosis masing-masing 60mg/kgBB, 80mg/kgBB, dan 100mg/kgBB. Pemberian induksi dilakukan sejak hari ke-1 sampai ke-27, pada hari ke-28 dilakukan pembedahan untuk analisis histopatologi hati dengan mengamati jumlah sel kupffer. Data dianalisis dengan ANOVA dan uji lanjut LSD. Hasil penelitian menunjukkan ketiga varian dosis dapat berfungsi sebagai hepatoprotektor tetapi, dosis 100mg/200gramBB memberikan efek yang sebanding dengan Curcuma FCT®. Senyawa yang aktif sebagai hepatoprotektor dalam kulit pisang kepok adalah flavonoid.