Kanker paru merupakan penyebab kematian utama akibat kanker pada tahun 2012 yang terjadi baik pada laki-laki maupun perempuan. Obat-obat atikanker umumnya mempengaruhi sel normal sehingga menimbulkan efek samping yang cukup serius, maka diperlukan penelitian bahan alam yang berpotensi sebagai agen kemoterapi dengan efek samping yang lebih rendah. Tanaman delima putih (Punica granatum L. var. Alba) mengandung metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, dan tannin yang diketahui memiliki khasiat sebagai antikanker. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas sitotoksik dari ekstrak etanol 70% kulit buah delima putih terhadap sel kanker paru (A549). Metode uji yang digunakan adalah metode MTT assay, dengan parameter nilai IC50. Sel diberi perlakuan menggunakan ekstrak dan pembanding sisplatin. Data yang diperoleh berupa hasil pengukuran serapan menggunakan ELISA reader yang kemudian digunakan untuk perhitungan IC50. Hasil penelitian menunjukkan nilai IC50 ekstrak sebesar 121,21 μg/ml dengan potensi relatif 0,186 kali dari sisplatin. Dilihat dari nilai IC50 yang kurang dari 1000 μg/ml, disimpulkan bahwa ekstrak kulit buah delima putih memiliki aktivitas sitotoksik terhadap pertumbuhan sel kanker paru (A549).
|