Jamur endofit merupakan jenis mikroba yang umum ditemukan pada tanaman sebagai penghasil metabolit sekunder. Metabolit sekunder yang dihasilkan diyakini merupakan kemampuan simbiosis mutualisme antara jamur endofit dan tanaman inang. Tanaman yang digunakan pada penelitian ini adalah rimpang dringo. Rimpang dringo (Acorus calamus L) merupakan tanaman monokotil yang memiliki aroma daun dan rimpang yang khas dan dimanfaatkan masyarakat sebagai obat. Kandungan bahan aktif yang terdapat dalam rimpang dringo yaitu steroid, flavonoid, dan polifenol yang berpotensi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi jamur endofit dan mengetahui potensi antibakteri metabolit sekunder jamur endofit dari rimpang dringo terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Uji potensi antibakteri dilakukan menggunakan metode difusi kertas cakram. Hasil isolasi diperoleh 4 isolat jamur endofit dan isolat RD (Rimpang Dringo Ryan) 1 merupakan isolat yang paling berpotensi menghasilkan senyawa aktif antibakteri. Hasil potensi relatif ekstrak metabolit sekunder jamur endofit isolat RD 1 terhadap Staphylococcus aureus 3,49 x 10-3 kali kloramfenikol dan terhadap Escherichia coli 7,21 x 10-3 kali kloramfenikol.
|