Hati merupakan organ yang bertanggung jawab dalam melaksanakan proses metabolisme obat. Salah satu fungsi hati adalah untuk menetralisir sampah metabolik, obat, dan racun. Ekstrak biji alpukat diketahui mengandung senyawa fenolik lebih dari 70% dan diduga mempunyai aktivitas antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya efek pemberian ekstrak etanol 70% biji alpukat sebagai hepatoprotektor berdasarkan pengukuran kadar bilirubin dan histologi hati tikus putih jantan yang diinduksi CCl4. Sediaan ekstrak diberikan secara oral selama 7 hari dengan menggunakan 3 variasi dosis , yaitu
5mg/200gBB, 10mg/200gBB, 20mg/200gBB. Sebagai bahan pembanding digunakan curliv dengan dosis 2mg/200gBB. Hasil yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan uji ANOVA satu arah dan uji Tukey untuk melihat perbedaan dari dosis yang diberikan. Hasil uji Anova satu arah diperoleh (P<0,05). Pada uji Tukey menunjukkan adanya perbedaan bermakna antara kontrol negatif dengan seluruh kelompok. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol 70% biji alpukat pada dosis 5mg/200gBB sudah memiliki efek hepatoprotektor dan sebanding dengan curliv.
|