Abstrak  Kembali
Biji salak (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss) mengandung saponin, flavonoid, tannin, alkaloid dan terpenoid. Ekstrak etanol 70% biji salak dengan dosis 0,14 g/kgBB telah diteliti memiliki aktivitas sebagai diuretik. Penelitian ini bertujuan untukb mengetahui bahwa fraksi air biji salak juga memiliki efek diuretik. Hewan uji yang digunakan pada penelitian ini adalah tikus putih jantan galur Sprague Dawley (SD) yang dibagi menjadi 7 kelompok perlakuan, masing-masing kelompok terdiri dari 4 ekor tikus. Kelompok I (kontrol negatif) diberi Na-CMC 0,5%, kelompok II (kontrol positif) diberi hidroklortiazid dengan dosis 0,5139 mg/200 g BB, kelompok III (kontrol normal), kelompok IV diberi ekstrak dengan dosis 0,028 g/200 g BB, kelompok V diberi fraksi air dengan dosis 0,004 g/200 g BB, kelompok VI diberi fraksi air dengan dosis 0,008 g/200 g BB, kelompok VII diberi fraksi air dengan dosis 0,016 g/200 g BB. Pengujian aktivitas diuretik dilakukan dengan mengukur volume urin pada jam ke-1, 2, 3, 4, 5 dan 6 dan pengukuran jumlah natrium pada volume urin 24 jam. Data yang didapat, diuji ANOVA satu arah yang dilanjukan dengan uji LSD. Hasil uji ANOVA one way menunjukan data signifikan pada volume urin p= 0,000 (p= <0,05) dan jumlah natrium p= 0,005 (p= <0,05). Hasil penelitian menunjukan kelompok fraksi air dosis I 0,004 g/200 g BB dengan jumlah natrium 56,76 mg, dosis II 0,008 g/200 g BB dengan jumlah natrium 69,03 mg tidak memiliki aktivitas sebagai diuretik, sedangkan dosis III 0,016 g/200 g BB dengan jumlah natrium 100.89 mg, memiliki aktivitas diuretik dan sebanding dengan hidroklortiazid.