Daun cincau hijau (Cyclea barbata Miers.) merupakan salah satu tanaman yang berpotensi sebagai antihipertensi. Berdasarkan penelitian sebelumnya ekstrak etanol 70% daun cincau hijau mampu menurunkan tekanan darah pada tikus putih dengan dosis 20,46 mg/200gbb (Putri 2016). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antihipertensi dari FAC (Fraksi Air daun cincau hjau), FEC (Fraksi etil asetat daun cincau hjau), FHC (Fraksi n-heksan daun cincau hjau), serta kandungan senyawa yang terdapat diantara ketiga fraksi. Metode yang digunakan adalah metode non-invasive dengan parameter pengukuran tekanan darah sistol dan diastol pada tikus putih jantan. Sebanyak 28 ekor tikus putih jantan galur Sprague Dawley dibagi menjadi 7 kelompok yaitu: kelompok normal diberi aquadest, kelompok negatif diberi NaCl 4% dengan volume 2 ml, kelompok positif diberi Amlodipin dosis 0,102 mg/200gbb, kelompok ekstrak etanol 70% dosis 20,46 mg/200gbb, kelompok tiga variasi fraksi dosis 13,55 mg/200gbb. Pemberian NaCl 4% sebanyak 2 ml diberikan selama 28 hari kecuali pada kelompok normal. Pengukuran tekanan darah sistol dan diastol dilakukan pada hari ke 0, 15 dan 29. Hasil uji statistik ANOVA satu arah diperoleh (p<0,05) hal ini menunjukkan adanya perbedaan antara kelompok perlakuan. FAC, FEC, dan FHC memiliki efek antihipertensi. FAC memiliki aktivitas yang sebanding dengan kontrol positif. Kandungan senyawa yang terdapat pada fraksi air yaitu alkaloid, terpenoid, saponin dan flavonoid.
|