Biji petai (Parkia spesiosa Hassk) berdasarkan penelitian sebelumnya mengandung antioksidan. Antioksidan dapat digunakan sebagai hepatoprotektor. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas hepatoprotektor ekstrak etanol 70% biji petai. Penelitian menggunakan tikus putih Rattus norvegicus yang dibagi menjadi 6 kelompok, masing- masing terdiri dari 4 ekor tikus, yang diberi ekstrak dengan 3 dosis berbeda yaitu 50mg/200gBB (dosis 1), 100mg/200gBB (dosis 2), dan 200mg/200gBB (dosis 3) selama 7 hari, kemudian diinduksi pada hari kedelapan, dan diambil darah serta dilakukan pembedahan pada hari kesembilan. Dari data yang didapat, terbukti bahwa biji petai memiliki efektivitas hepatoprotektor, dengan dosis efektiv 200mg/200gBB (dosis 3). Kesimpulan ini didapat dari rerata kadar SGPT dan SGOT yang menunjukan tidak adanya perbedaan antara dosis 3 dengan kontrol positif dan kontrol normal, dan didukung dengan rerata diameter vena sentralis yang menunjukan tidak adanya perbedaan antara dosis 3 dengan kontrol positif dan kontrol normal, sedangkan dosis 1 dan dosis 2 terdapat adanya perbedaan.
|