Biji Klabet (TrigonellaFoenum-graecum L.) memiliki kandungan senyawa diosgenin, fenol dan galaktomanan yang berfungsi sebagai antioksidan dan humektan. Fitosom adalah nanovesikel lipid yaitu suatu sistem pembawa obat terutama ekstrak tumbuhan yang dapat meningkatkan absorpsi obat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh teknologi fitosom ekstrak biji klabet terhadap kestabilan dan keamanan sediaan krim. Digunakan metode hidrasi lapis tipis untuk membentuk vesikel fitosom ekstrak klabet dengan lesitin A(1:1) dan B(1:2). Metode uji keamanan dilakukan dengan Uji Tempel Tertutup Tunggal (UTTT) menggunakan path test. Efisiensi penjerapan fitosom dihitung berdasarkan penetapan kadar trigonellin dengan metode tidak langsung. Nilai efisiensi penjerapan fitosom A sebesar 60,0442 % dan fitosom B sebesar 65,7318 %. Nilai rata-rata diameter partikel fitosom A sebesar 446,2667 nm fitosom B sebesar 372,9333 nm. Pembuatan fitosom B menunjukkan nilai efisiensi penjerapan lebih tinggi dari fitosom A dan hasil uji keamanan masih dalam batas aman karena hanya menimbulkan iritasi sekitar 2 % dan alergi sebesar 4 % dari 50 orang relawan. Uji stabilitas krim mengandung fitosom menunjukkan terjadi peningkatan viskositas, tidak terjadi pemisahan fase dan tidak terdapat perubahan warna pada krim mengandung fitosom sehingga dapat disimpulkan fitosom mempengaruhi kestabilan sediaan.
|