Salah satu tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional adalah biji pepaya. Berdasarkan penelitian sebelumnya biji pepaya berkhasiat sebagai antifertilitas. Sebagai tanaman berkhasiat yang akan digunakan sebagai obat harus diuji keamanannya bagi kesehatan. Salah satu cara untuk mengetahui keamanan
obat adalah melalui uji teratogenik. Tujuan uji teratogenik untuk mengetahui
pengaruh pemberian ekstrak biji pepaya terhadap perkembangan janin mencit.
Dosis yang digunakan pada penelitian ini yaitu 133,3 mg/kgBB, 400 mg/kgBB,
dan 1333 mg/kgBB yang diberikan pada hari ke-6 sampai ke-15. Efek yang dilihat
yaitu pengamatan morfologi. Hasilnya adalah ekstrak etanol biji pepaya bersifat
teratogenik. Ekstrak etanol biji pepaya pada dosis 1333mg/kgBB memberikan
efek teratogenik pada fetus mencit berupa kecacatan resobsi. Peningkatan dosis
ekstrak biji pepaya dengan dosis 133,3-1333mg/kgBB meningkatkan persentase kematian pada fetus mencit.
|