Asap rokok mengandung radikal bebas dan oksidan yang dapat mempengaruhi jumlah sel darah dalam tubuh. Radikal bebas yang masuk kedalam tubuh menyebabkan darah tidak dapat mengikat oksigen akibatnya dapat menimbulkan inflamasi yang memicu terjadinya peningkatan eritrosit, leukosit dan penurunan trombosit. Hewan uji dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan. Kelompok kontrol normal (tanpa perlakuan), kelompok negatif (diberi perlakuan tanpa pengobatan), kelompok dosis uji I, kelompok dosis uji II, dan kelompok dosis uji III (diberi ekstrak bersamaan dengan perlakuan). Pada perlakuan tikus jantan dipapar dua batang rokok per hari selama 30 hari. Tiga kelompok dosis uji diberikan ekstrak etanol 70% masing-masing sebanyak 2,35 mg/kgBB, 4,7 mg/kgBB, dan 9,4 mg/kgBB. Total eritrosit, leukosit, dan trombosit kemudian diukur pada akhir penelitian. Uji ANOVA satu arah terhadap data jumlah eritrosit, leukosit, dan trombosit menunjukkan adanya pengaruh perlakuan (p>0,05). Hasil uji Tukey bahwa dosis uji I dapat menurunkan eritrosit dan leukosit, dosis uji II dapat meningkatkan jumlah trombosit, dan dosis uji III (9,4 mg/kgBB) dapat menurunkan jumlah eritrosit dan leukosit, serta meningkatkan jumlah trombosit sebanding dengan kelompok kontrol normal. Simpulan dari penelitian ini adalah ekstrak etanol 70% bunga rosella pada dosis (9,4 mg/kgBB) dapat menurunkan jumlah eritrosit dan leukosit, serta meningkatkan jumlah trombosit pada tikus jantan yang terpapar asap rokok.
|