Xanthan gum adalah matriks hidrofilik yang mudah terhidrasi karena bersifat mudah larut dalam air sehingga setelah kontak dengan medium akan mengembang dan mengalami erosi. Kitosan merupakan biopolimer yang dapat membentuk lapisan gel sehingga mampu mengontrol pelepasan zat aktif dan memiliki ketahanan dalam penghambatan erosi berlebih. Pada penelitian ini xanthan gum dan kitosan dibuat menjadi sediaan tablet floating yang bertujuan untuk mengetahui apakah peningkatan konsentrasi xanthan gum sebagai matriks polimer dapat mengontrol pelepasan zat aktif tablet floating ranitidin HCl. Pada penelitian ini dibuat menjadi 6 formula tablet floating dengan konsentrasi xanthan gum yang berbeda yaitu 6%, 6,5%, 7%, 7,5%, 8% dan 8,5%. Tablet yang sudah jadi kemudian dievaluasi sifat fisiknya meliputi, uji organoleptik, keseragaman bobot, keseragaman ukuran, kekerasan, kerapuhan, swelling, floating dan disolusi. Hasil uji disolusi yang diperoleh dari formula 4 dan formula 5 pada menit 720 yaitu 86,33% dan 90,81%. Hasil uji disolusi dianalisa menggunakan ANOVA satu arah dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara formula 4 dan formula 5. Dapat disimpulkan bahwa optimasi konsentrasi xanthan gum dan kitosan sebagai matriks polimer dapat meningkatkan dan mengontrol pelepasan zat aktif ranitidin HCl.
|