Biji kedelai putih (Glycine max (L) Merril) merupakan salah satu tanaman yang secara empiris digunakan sebagai antelmintik. Penelitian ini beretujuan untuk mengetahui aktivitas antelmintik terbaik dari ekstrak n-heksan, etil asetat, dan etanol 50% biji kedelai putih terhadap cacing Ascaridia galli secara in vitro. Masing – masing ekstrak biji kedelai putih dan pirantel pamoat sebagai kontrol positif dibagi dalam beberapa konsentrasi. Evaluasi hasil pengujian dianalisis dengan menggunakan metode probit, sehingga diperoleh nilai LC50. Hasil uji aktivitas antelmintik menunjukkan bahwa ekstrak n-heksan, etil asetat, dan etanol 50% biji kedelai putih memiliki aktivitas antelmintik terhadap cacing Ascaridia galli secara in vitro dengan nilai LC50 masing – masing ekstrak adalah 66,8042%, 59,2243%, dan 68,3123 %. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak etil asetat biji kedelai putih (Glycine max (L) Merril) memiliki aktivitas antelmintik paling besar terhadap Ascaridia galli dibandingkan dengan ekstrak lainnya dengan potensi antelmintik sebesar 0,9545 kali dari pirantel pamoat.
|