PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP
DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DALAM INDEKS LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA
(BEI)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh laba bersih dan arus kas
operasi terhadap dividen kas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam
indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dalam penelitian ini digunakan metode eksplanasi. Variabel yang diteliti
adalah variabel bebas yaitu laba bersih dan arus kas operasi sedangkan variabel
terikat adalah dividen kas. Populasi penelitian adalah seluruh perusahaan anggota
Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berjumlah 555 perusahaan pada tahun 2017,
adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah judgment sampling
dengan sampel yang terpilih sebanyak 6 Perusahaan manufaktur yang terdaftar
dalam indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan telaah
dokumen, yaitu pengumpulan data dilakukan dengan menelaah laporan keuangan.
Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif,
analisis regresi, uji asumsi klasik dan uji hipotesis.
Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis akuntansi, diperoleh hasil
bahwa nilai maximum variabel laba bersih sebesar Rp 23.165.000 juta, arus kas
operasi sebesar Rp 25.899.000 juta dan dividen kas sebesar Rp 10.585.000 juta.
Nilai minimum variabel laba bersih sebesar Rp 1.745.724 juta, arus kas operasi
sebesar Rp 462.975 juta, dan dividen kas sebesar Rp 295.190 juta. Nilai mean
(rata-rata) variabel laba bersih sebesar Rp 6.121.685 juta, arus kas operasi sebesar
Rp 6.339.219 juta, dan dividen kas sebesar Rp 2.847.218 juta. Analisis regresi berganda maka diperoleh persamaan sebagai berikut : Ŷ =
25395,819 + 0, 506 X1 + 0, 038 X2 Berdasarkan hasil pengujian asumsi klasik
diperoleh residual berdistribusi normal, tidak terjadi multikolinearitas, tidak
terjadi heteroskedastisitas, dan tidak terjadi autokorelasi, dengan demikian model
regresi yang diperoleh telah memenuhi persyaratan BLUE (Best Linear Unbiased
Estimator).
Nilai Adjusted R Square sebesar 0,545, artinya 54,5% variasi variabel dividen
kas dapat dijelaskan oleh variabel laba bersih dan arus kas operasi, sedangkan
sisanya 45,5% secara teoritis dapat disebabkan oleh variabel lain seperti harga
saham, tingkat rasio utang, nilai buku, kebijakan ekspor impor, kebijakan
perseroan.
Berdasarkan uji hipotesis secara parsial laba bersih berpengaruh signifikan
terhadap dividen kas dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, arus kas
operasi berpengaruh signifikan terhadap dividen kas dengan nilai signifikansi
sebesar 0,020 < 0,05, sedangkan secara simultan menunjukkan bahwa laba bersih
dan arus kas operasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dividen kas
dengan tingkat signifikansi 0,002 < 0,05.
Dari hasil penelitian ini disarankan bagi perusahaan, diharapkan mampu
menunjukkan kondisi perusahaan dengan baik, melalui informasi yang relevan
dan informatif pada laporan keuangan tahunan yang dipublikasikan, sehingga
perusahaan dapat meningkatkan return dividen kas.
|