Abstrak  Kembali
PENGARUH BIAYA KUALITAS TERHADAP PENGENDALIAN PRODUK RUSAK PADA PT SARIHUSADA GENERASI MAHARDHIKA (SGM) TAHUN 2012-2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh biaya kualitas (biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, biaya kegagalan eksternal) terhadap pengendalian jumlah produk rusak pada PT Sarihusada Generasi Mahardhika. Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Variabel yang diteliti adalah biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, biaya kegagalan eksternal, dan jumlah produk rusak. Hasil pengolahan data dan analisis model regresi linier berganda diperoleh persamaan : Y = 8,615 – 0,093X1 – 0,0310X2 + 0,472X3 + 0,219X4. Dapat dinyatakan bahwa variabel biaya pencegahan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pengendalian jumlah produk rusak. Hal ini dapat dibuktikan dengan signifikan variabel biaya pencegahan yang lebih kecil dari 0,05 (0,024 < 0,05) dengan nilai thitung -2,322 < ttabel = -1,67252. Jadi dapat diinterpretasikan bahwa biaya pencegahan mempengaruhi pengendalian jumlah produk rusak. Dapat dinyatakan bahwa variabel biaya penilaian berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pengendalian jumlah produk rusak. Hal ini dapat dibuktikan dengan signifikan variabel biaya pencegahan yang lebih kecil dari 0,05 (0,040 < 0,05) dengan nilai thitung -2,100 < ttabel = -1,67252. Jadi dapat diinterpretasikan bahwa biaya penilaian mempengaruhi pengendalian jumlah produk rusak. Dapat dinyatakan bahwa variabel biaya kegagalan internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengendalian jumlah produk rusak. Hal ini dapat dibuktikan dengan signifikan variabel biaya kegagalan internal yang lebih kecil dari 0,05 (0,023 < 0,05) dengan nilai thitung 2,341 > ttabel = 1,67252. Jadi dapat diinterpretasikan bahwa biaya kegagalan internal mempengaruhi pengendalian jumlah produk rusak. Dapat dinyatakan bahwa variabel biaya kegagalan eksternal berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengendalian jumlah produk rusak. Hal ini dapat dibuktikan dengan signifikan variabel biaya kegagalan internal yang lebih kecil dari 0,05 (0,017 > 0,05) dengan nilai thitung 2,473 > ttabel = 1,67252. Jadi dapat diinterpretasikan bahwa biaya kegagalan eksternal mempengaruhi pengendalian jumlah produk rusak. Hasil pengujian hipotesis biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pengendalian jumlah produk rusak. Hasil ini dapat dibuktikan dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 dengan nilai Fhitung = 30,118 > Ftabel = 2,77. Besarnya nilai Adjusted R² sebesar 0,664 artinya 66,4% variabel jumlah produk rusak dapat dijelaskan oleh variabel biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal, sedangkan sisanya 33,6% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam model penelitian ini. Saran penulis untuk PT Sarihusada Generasi Mahardhika sebaiknya membuat laporan biaya kualitas secara terpisah dari biaya produksi, biaya pemasaran dan promosi, biaya administrasi dan umum serta mampu meningkatkan anggaran biaya kualitas khususnya biaya pencegahan dan biaya penilaian, karena biaya-biaya tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan dalam mencegah terjadinya produk rusak yang nantinya akan berdampak pada jumlah penjualan dan keuntungan perusahaan. Hasil penelitian mengenai pengaruh biaya kualitas terhadap produk rusak seperti yang terdapat dalam penelitian ini memiliki keterbatasan. Oleh karena itu, bagi peneliti yang hendak melakukan penelitian sejenis diharapkan untuk menambah jumlah tempat penelitian dari perusahaan sejenis, sehingga diperoleh hasil penelitian yang lebih akurat.