Abstrak  Kembali
PENGARUH HUTANG JANGKA PANJANG DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2011-2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hutang jangka panjang dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini digunakan metode eksplanasi. Variabel yang diteliti adalah variabel bebas yaitu hutang jangka panjang dan ukuran perusahaan sedangkan variabel terikat adalah nilai perusahaan. Populasi penelitian adalah perusahaan manufaktur sektor industri makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia, adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan sampel yang terpilih sebanyak 5. Teknik pengumpulan data dalampenelitian ini menggunakan telaah dokumen, yaitu pengumpulan data dilakukan dengan menelaah laporan keuangan perusahaan. Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah analisis akuntansi, analisis statistik deskriptif, analisis regresi linier berganda, uji asumsi klasik, analisis koefesien determinan R2 dan uji hipotesis dengan menggunakan SPSS versi 20. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh persamaan regresi linear berganda Ŷ = -27609928.363+ 3.684 X1 + 1946344.644X2 yang telah diuji kelayakan asumsi normalitas berdistribusi normal serta tidak terjadi heteroskedastisitas, tidak terjadi multikolinieritas dan tidak terjadi autokolerasi maka model tidak BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Berdasarkan uji hipotesis secara parsial hutang jangka panjang dan ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Dan secara simultan hutang jangka panjang dan ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal tersebut dibuktikan dengan tingkat signifikansi secara parsial hutang jangka panjang sebesar (0.000 < 0.050) dan tingkat signifikansi secara parsial ukuran perusahaan sebesar (0.048 < 0.050). Namun, tingkat signifikansi secara simultan hutang jangka panjang dan ukuran peusahaan sebesar (0,000 < 0.050). NilaiR Square sebesar 0.982 artinya 98.2% variasi variabel nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh variabel hutang jangka panjang dan ukuran perusahaan, sedangkan sisanya 1.8% dapat disebabkan oleh variabel lain seperti struktur modal, pertumbuhan perusahaan, kebijakan hutang dan kinerja keuangan perusahaan. Dari hasil penelitian ini peneliti memberikan beberapa saran bagi penelitian selanjutnya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik karena hasil yang didapatkan peneliti masih banyak kekurangan dan perlu dilakukan penelitian selanjutnya.