“ANALISIS PERLAKUAN PRODUK RUSAK DAN PRODUK CACAT
DALAM PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN
HARGA JUAL PRODUK PADA PT MASPION”.
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus pada PT Maspion. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui perhitungan alokasi biaya-biaya yang telah
dikeluarkan terhadap produk rusak dan produk cacat dalam perhitungan biaya
produksi dan untuk mengetahui adanya pengaruh produk rusak dan produk cacat
terhadap penentuan harga jual produk pada PT Maspion.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitis dengan
pendekatan penelitian kuantitatif dengan subyek penelitian bagian akuntansi dan
bagian produksi dengan mengambil data produksi dan biaya produksi. Penelitian
dilaksanakan dengan menghitung biaya produksi setelah adanya produk rusak dan
produk cacat pada tahun 2014, 2015, dan 2016.
Hasil penelitian ini menunjukan produk rusak yang terjadi pada perusahaan
tidak melebihi dari standar yang telah ditetapkan, maka dari itu produk rusak yang
terjadi pada perusahaan bersifat normal dan laku dijual, demikian pula pada
perlakuan akuntansinya produk rusak normal yang terjadi pada perusahaan hasil
penjualan dari produk rusak tersebut dimasukkan pada pendapatan lain-lain dan
tidak mengurangi biaya produksi. Namun perusahaan tidak memperhitungkan unit
ekuivalen produk rusak dalam perhitungan biaya produksi sehingga terjadi
perbedaan biaya produksi per unit.
Sedangkan produk cacat yang terjadi pada perusahaan adalah produk cacat
normal karena tidak melebihi standar yang ditetapkan oleh perusahaan yang biaya perbaikannya oleh perusahaan sudah diperlakukan secara benar yaitu sebagai
penambah elemen biaya produksi sehingga tidak ada permasalahan dengan
perlakuan akuntansi dalam perusahaan. Oleh karena itu dari perhitungan akan
diperoleh hasil perhitungan biaya produksi serta pengaruhnya terhadap harga jual
dengan sebesar dengan tingkat laba yang diinginkan 30% pada tahun 2014,
sebesar 26% untuk tahun 2015, dan 21% untuk tahun 2016.
Penulis menyarankan perusahaan seharusnya memperhitungkan produk rusak
dalam unit ekuivalen sehingga biaya produksi per unit menjadi lebih rendah
karena bagaimanapun juga produk rusak tersebut tetap harus diperhitungkan harga
pokok produksi karena telah menyerap biaya produksi. Dalam menentukan harga
pokok produksi memerlukan ketelitian dan kecermatan karena akan berpengaruh
terhadap penentuan harga jual produk produk agar biaya yang dikeluarkan lebih
efisien.
|