Abstrak  Kembali
“PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI PENGENDALIAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PT TOP INTERA JAYA INDONESIA”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Sistem Tradisional dan Activity Based Costing System pada PT Top Intera Jaya Indonesia. Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif kuantitatif dengan 2 (dua) jenis data yaitu data primer dan data sekunder yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Harga Pokok Produksi dengan Sistem Tradisional lebih tinggi dibandingkan dengan Activity Based Costing System untuk produk Tas Bahan, sedangkan untuk produk Tas Kulit menunjukkan Harga Pokok Produksi dengan Sistem Tradisional lebih rendah dibandingkan dengan Activity Based Costing System pada tahun 2014. Perbedaan yang terjadi karena disebabkan pembebanan biaya overhead pada masing-masing produk. Berdasarkan hasil di atas peneliti memberikan saran-saran kepada pihak manajemen PT Top Intera Jaya Indonesia untuk mempertimbangkan perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Activity Based Costing System agar tidak terjadi distrosi biaya karena pada Sistem Tradisional biaya overhead pada masing-masing produk hanya dibebankan pada 1 (satu) cost driver saja sedangkan pada Activity Based Costing System biaya overhead pada masing-masing produk dibebankan pada beberapa cost driver berdasarkan konsumsi biaya dan aktivitas masing-masing produk.