Abstrak  Kembali
PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC (RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNING DAN CAPITAL) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan bank umum syariah dengan menggunakan metode RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning dan Capital). Penelitian ini merupakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Variabel yang diteliti adalah tingkat kesehatan Bank Umum Syariah dengan metode RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning dan Capital). Teknik pemilihan sampel menggunakan purposive judgment sampling dengan tujuan untuk mendapatkan data yang representatif dengan kriteria pertimbangan tertentu. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode telaah dokumen. Dokumen yang di telaah berupa laporan posisi keuangan, laporan laba/rugi komprehensif dan saldo laba, laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil serta catatan atas laporan keuangan periode 2012-2016 dari website masingmasing bank umum syariah. Yang menjadi sampel penelitian ini adalah bank umum syariah yang berstatus sebagai bank devisa. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah analisis kesehatan bank umum syariah dengan menggunakan metode RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning dan Capital). Dari analisis yang dilakukan, diketahui bahwa selama tahun 2012-2016 :. ditinjau dari aspek Risk Profile rata-rata rasio NPF BNI Syariah dan Bank Muamalat Indonesia dalam kondisi sangat sehat dengan rata-rata nilai NPF sebesar 1,41% dan 1,12%, sedangkan Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah dalam kondisi sehat dengan rata-rata nilai NPF sebesar 3,37% dan 3,11% untuk rasio FDR seluruhnya berada jauh di atas kriteria yang telah ditentukan yaitu > 50%. Ditinjau dari aspek GCG diketahui bahwa selama tahun 2012-2016 keempat bank tersebut dalam kondisi sangat sehat dan sehat, tetapi Bank Muamalat Indonesia tahun 2014 dan 2015 mendapat peringkat 3 (tiga) yaitu bank dalam kondisi cukup sehat yaitu manajemen bank telah melakukan penerapan prinsipprinsip GCG yang cukup baik. Ditinjau dari aspek Earning, untuk rasio ROA Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia dalam kondisi cukup sehat dengan nilai rata-rata sebesar 0,93% dan 0,58%, namun Bank Mega Syariah dan BNI Syariah dalam kondisi sangat sehat dan sehat dengan nilai rata-rata sebesar 1,65% dan 1,26%. Untuk rasio NIM keempat bank tersebut selama tahun 2012-2016 dalam kondisi sangat sehat dengan nilai rata-rata berturut-turut sebesar 8,56%, 15,22%, 10,06% dan 8,98%. Ditinjau dari aspek Capital selama tahun 2012-2016 keempat bank tersebut berada dalam kondisi sangat sehat dengan nilai rata-rata berturut-turut sebesar 13,78%, 17,60%, 16,82% dan 13,87%. Ditinjau dari aspek RGEC menunjukkan predikat kesehatan bank tersebut sesuai standar yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia, secara keseluruhan kesehatan bank berada dalam peringkat komposit sangat sehat dan sehat. Berdasarkan penjelasan di atas penulis memberikan saran-saran kepada pihak bank umum syariah yang terdaftar di Bank Indonesia agar memperhatikan besarnya penyaluran dana yang diberikan kepada nasabah dan ketika telah disalurkan bank perlu meningkatkan kontrol secara berkala terhadap kualitas pembiayaan produktif agar tidak berkembang menjadi pembiayaan bermasalah yang dapat berpengaruh pada besarnya laba dan modal bank.