Abstrak  Kembali
PENGARUH ROA, ROE, NPM DAN EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh roa, roe, npm dan eps terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini digunakan metode eksplanasi. Variabel yang diteliti adalah Return On Asset, Return On Equity, Net Profit Margin dan Earning Per Share sebagai variabel bebas dan harga saham sebagai variabel terikat. Populasi penelitian adalah perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI). Teknik pemilihan sampel adalah pendekatan judgment sampling dengan sampel yang terpilih sebanyak 8 perusahaan yang terdaftar di bursa efek indonesia (BEI). Teknik pengumpulan data adalah telaah laporan tahunan perusahaan yang diterbitkan BEI periode 2010-2014. Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah analisis manajemen keuangan, analisis regresi linier berganda, analisis koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis. Hasil statistik deskriptif menunjukkan variabel harga saham (Y) nilai minimum sebesar Rp80 /lembar, nilai maksimum sebesar Rp1.200.000 /lembar, dan standar deviasi sebesar 237.359,70. Untuk variabel ROA (X1) nilai minimum sebesar -4,54%, nilai maksimum sebesar 65,72% dan standar deviasi sebesar 14,23%. Variabel ROE (X2) nilai minimum sebesar -7,44%, nilai maksimum sebesar 143,53% dan standar deviasi sebesar 36,14%. Variabel NPM (X3) nilai minimum sebesar -2,89%, nilai maksimum sebesar 32,88%, dan standar deviasi sebesar 8,50% dan untuk variabel EPS (X4) nilai minimum sebesar -19,57%, nilai maksimum sebesar 412,76% dan standar deviasi sebesar 93,99%. Hasil model regresi linier berganda yang diperoleh Ŷ = - 92495,877 + 19588,800 XI– 149,431 X2 – 9210,618 X3 – 74,086 X4. Hasil uji asumsi klasik menunjukan bahwa residual berdistribusi tidak normal, tidak terjadi multikolinieritas, Uji heteroskedastisitas memberikan hasil yang bersifat homoskedastisitas, sedangkan uji autokorelasi memberikan hasil bahwa tidak terjadi autokorelasi. Dari uji asumsi klasik tersebut terdapat satu asumsi yang tidak dipenuhi yaitu residual tidak terdistribusi secara normal, sehingga dapat diinterpretasikan model regresi mempunyai sifat tidak Best Linear Unbiased Estimator (tidak BLUE). Nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,729, hal ini berarti bahwa 72,9% variasi Harga Saham dapat dijelaskan oleh keempat variabel independen yaitu Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) dan Earning Per Share (EPS), sedangkan sisanya (100% - 72,9% = 27,1%) dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar model. Hasil uji statistik t bahwa nilai t hitung variabel X1 yaitu Return On Asset (ROA) yang diukur berdasarkan t-hitung 5,228 > t (଴ǡଶ଴ହ ;35)= 2,030 dan nilai signifikansi t 0,000 < 0,05, hal ini berarti bahwa variabel ROA secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Harga Saham), dengan demikian H1 diterima. Sementara nilai t-hitung variabel X2 yaitu Return On Equity (ROE) sebesar -0,107 > -t (଴ǡଶ଴ହ;35)= -2,030 dan nilai signifikansi t 0,916 > 0,05, hal ini berarti variabel ROE secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel dependen (Harga Saham), H2 ditolak. Nilai t-hitung variabel X3 yaitu Net Profit Margin (NPM) sebesar -1,262 > -t (଴ǡଶ଴ହ;35)= -2,030 dan nilai signifikansi variabel X3 0,215 > 0,05, hal ini berarti variabel NPM secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel dependen (Harga Saham), H3 ditolak. Nilai t-hitung variabel X4 yaitu Earning Per Share (EPS) sebesar -0,337 > -t (଴ǡଶ଴ହ;35)= -2,030 dan nilai signifikansi variabel X4 0,738 > 0,05 hal ini berarti variabel EPS secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel dependen (Harga Saham), H4 ditolak. Hasil uji F, Variabel X1 (ROA), X2 (ROE), X3 (NPM), X4 (EPS) dan Y (Harga Saham) memiliki nilai F hitung sebesar 27,178 > F 0,05 (4;35) = 2,641 dan nilai sig sebesar 0,000 < 0,05 artinya bahwa X1 (ROA), X2 (ROE), X3 (NPM), X4 (EPS) berpengaruh signifikan terhadap Y (Harga Saham). Oleh sebab itu, disarankan kepada para calon investor yang ingin menginvestasikan dana yang dimilikinya pada suatu perusahaan, ada baiknya untuk menganalisis terlebih dahulu asset yang dimilikinya. Laporan keuangan merupakan acuan atau patokan bagi para investor, karena laporan keuangan menggambarkan kondisi ekonomi suatu perushaan. Sehingga para investor tidak salah dalam melakukan investasi di suatu perusahaan.