Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akuntansi pertanggungjawaban yang telah diterapkan oleh PT Inhutani II. Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah Akuntansi Pertanggungjawaban, dalam penelitian variabel independen adalah Pusat Biaya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah PT Inhutani II dengan sebagian karyawan yang menjadi pelaku dalam aktivitas produksinya periode 2011-2014. Penentuan sampel dalam penelitian kualitatif menggunakan teori Black, James dan Dean J. Champion. PT Inhutani II telah menerapkan akuntansi pertanggungjawaban sebagai alat kinerja pusat biaya, Hal ini dapat dilihat bahwa perusahaan mempunyai struktur organisasi yang terdiri dari Dewan Komisaris, Direksi, Sekretaris Perusahaan dan Sekretariat Komisaris di mana masing-masing mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang dalam mengelola keuangan perusahaan agar mencapai yang sesuai demi kemajuan perusahaan di setiap tahunnya. Hasil penelitian pada akuntansi pertanggungjawaban menunjukkan hasil kinerja perusahaan cukup baik dengan total skor yang diperoleh adalah 75,71%. Dari pusat biaya, perusahaan juga menunjukkan kinerja yang cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan kinerja PT Inhutani II cukup baik. Untuk pengukuran pusat biaya pada PT Inhutani II pada tahun 2012 terjadi selisih biaya produksi yang tidak menguntungkan untuk biaya produksi kayu gergajian, kayu bulat, kayu gergajian, kayu gergajian, jasa sewa/gesek masing-masing sebesar Rp. 435.920.000 atau 6,57% untuk biaya produksi kayu gergajian, biaya produksi kayu bulat sebesar Rp. 89.936.000 atau 5,6%, untuk kayu gergajian sebesar Rp. 490.540.000 atau 7.97%, untuk kayu gergajian Rp. 587.690.000 atau 8,21% dan untuk jasa sewa/gesek sebesar Rp. 285.190.000 atau 6,56%. Pada tahun 2013 terjadi selisih biaya produksi yang tidak menguntungkan biaya produksi kayu bulat dan kayu bulat masing-masing sebesar Rp. 75.588.000 atau 4,27% untuk produksi kayu bulat dan untuk kayu bulat sebesar Rp. 114.131.000 atau 5,87%. Dari hasil penelitian ini disarankan manajemen PT Inhutani II melakukan evaluasi terhadap pusat-pusat pertanggungjawaban khususnya pusat biaya di mana pusat pertanggungjawaban tersebut merupakan komponen penting dalam memperoleh realisasi laba yang maksimal.