Abstrak  Kembali
PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA STRATEGIC BUSINESS UNIT GARUDA SENTRA MEDIKA DI PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) TBK. Skripsi. Program Strata Satu Program Studi Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. 2016. Jakarta. Kata Kunci : Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Lingkungan Kerja, Kinerja Karyawan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Stratetic Business Unit Garuda Sentra Medika Di Pt. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Penelitian ini menggunakan metode survei, dengan variabel yang diteliti yaitu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Lingkungan Kerja dan Kinerja Karyawan. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan karyawan Stratetic Business Unit Garuda Sentra Medika yang berjumlah 92 karyawan. Sampel penelitian ini berjumlah 92 karyawan, dengan mengambil sampel dari populasi atau sampling jenuh. Tehnik pengumpulan data menggunakan kuesioner meliputi kuesioner Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), kuesioner lingkungan kerja dan kuesioner kinerja karyawan. Teknik pengolahan data menggunakan SPSS Versi 22 dan teknik analisis data meliputi Uji Kualitas Data (Uji Validitas dan Uji Realibilitas), Analisis Deskriptif, Analisis Regresi Linier Berganda (Model Regresi Linier Berganda, Uji Asumsi Klasik, Uji Hipotesis) Dan Analisis Koefisien Determinasi. Hasil analisis deskriptif menunjukan bahwa data rata-rata jawaban kuesioner keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sebesar 4,0190 dengan standar deviasi sebesar 0,54106. Rata-rata jawaban kuesioner lingkungan kerja sebesar 4,6545 dengan standar deviasi sebesar 0,19591. Rata-rata jawaban kuesioner kinerja karyawan sebesar 4,2000 dengan standar deviasi sebesar 0,47068. Model regresi linier berganda yang diperoleh yaitu Ŷ = 6.634 + 0.606 X1+ 0.299X2. Hasil uji asumsi klasik menunjukan bahwa residual berdistribusi normal tidak terjadi multikolonieritas, tidak terjadi heteroskedastisitas, dan tidak terjadi autokorelasi sehingga model regresi dengan metode kuadrat terkecil (Ordinary Least Square) merupakan BLUE (Best Linier Unbiased Estimator). Hasil uji statistik t menunjukan bahwa Secara parsial keselamatan dan kesehatan kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, hal ini terlihat bahwa dari hasil perhitunganthitung (27.102) > ttabel (1.98698) dan signifikan 0,000 lebih kecil dari nilai α = 0,05. Secara parsial lingkungan kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, hal ini terlihat bahwa dari hasil perhitungan thitung (5.661) < ttabel (1.98698) dan signifikan 0,000 lebih kecil dari nilai α = 0,05. diketahui bahwa tingkat signifikan sebesar 0,000 < 0,05 dengan nilai Fhitung = 2247.208 dan Ftabel = 3.10. Angka 3.10 diperoleh dari Ftabel dengan α = 0,05 dan derajat kebebasan (df) n-k = 89. Jika Fhitung> Ftabel yaitu 2247.208 > 3.10 sehingga dapat disimpulkan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil analisis koefisien determinasi (R2) menunjukan bahwa besarnya adjusted R2 adalah 0,990, sehingga 99% variasi kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variasi kedua variabel independent yaitu keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan lingkungan kerja, sedangkan sisanya (100% - 99% = 1%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain diluar model.