Abstrak  Kembali
ANALISIS PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE DAN METODE SPRINGATE (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Sub Sektor Farmasi Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia). Skripsi. Program Strata Satu Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. 2017. Jakarta Kata Kunci : Metode Altman Z-score, Metode Springate dan Financial Distress. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi terjadinya financial distress dengan menggunakan metode altman dan metode springate pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. Dalam penelitian ini menggunakan metode altman dan metode springate sebagai metode untuk mengetahui suatu perusahaan mengalami kesulitan keuangan atau tidak. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan industri barang konsumsi sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015. Teknik pengambilan sampel dengan menelaah data yang relevan dengan topik penelitian berupa laporan keuangan perusahaan yang terdapat penurunan keuntungan. Berdasarkan kriteria pemilihan sampel tersebut, maka pada penelitian ini sampel yang memenuhi syarat adalah sebanyak 8 (delapan). Teknik pengolahan dan analisis data menggunakan metode altman dan metode springate. Hasil analisis menggunakan metode altman menunjukkan bahwa dari 8 perusahaan sampel, terdapat 6 perusahaan sampel yang tidak teridentifikasi mengalami financial distress pada semua periode penelitian karena mendapat nilai Z altman lebih dari 2,675. Perusahaan tersebut antara lain Darya Varia Laboratoria Tbk, Merck Indonesia Tbk, Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk, Kimia Farma (Persero) Tbk, Kalbe Farma Tbk, dan Tempo Scan Pasific Tbk. Perusahaan yang mengalami grey area memiliki nilai Z altman diantara 1,81 sampai 2,675, dan financial distress disebabkan nilai Z altman kurang dari 1,81. Perusahaan yang mengalami keadaan tersebut yaitu Indofarma (Persero) Tbk pada periode 2011, 2012, dan 2014 dalam keadaan grey area, periode 2013 dan 2015 mengalami financial distress. Pyridam Farma Tbk pada periode 2013 dan 2014 dalam keadaan grey area tapi periode 2011, 2012, dan 2015 tidak mengalami financial distress. Hasil analisis menggunakan metode springate menunjukkan bahwa dari 8 perusahaan sampel, terdapat 6 perusahaan sampel yang tidak teridentifikasi mengalami financial distress pada semua periode penelitian karena mendapat nilai Z springate lebih dari 0,862. Perusahaan tersebut antara lain Darya Varia Laboratoria Tbk, Merck Indonesia Tbk, Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk, Kimia Farma (Persero) Tbk, Kalbe Farma Tbk, dan Tempo Scan Pasific Tbk. Perusahaan yang mengalami financial distress disebabkan nilai Z springate kurang dari 0,862. Perusahaan yang mengalami keadaan tersebut yaitu Indofarma (Persero) Tbk pada periode 2013, 2014, dan 2015 mengalami financial distress, sedangkan periode 2011 dan 2015 tidak mengalami financial distress. Pyridam Farma Tbk hanya pada periode 2013 yang mengalami financial distress, sedangkan pada periode 2011, 2012, 2014, dan 2015 tidak mengalami financial distress.