Abstrak  Kembali
ABSTRAK PERANAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK DALAM PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PT. ARGO PANTES Tbk, TANGERANG, Skripsi Program Strata Satu, Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta 2005. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penetapan tarif biaya overhead pabrik yang tepat dan adil dalam rangka menentukan harga pokok produksi. Variabel yang diteliti adalah tarif biaya overhead pabrik sebagai variabel bebas (predictor) dan variabel terikatnya (dependent) adalah harga pokok produksi pada PT. ARGO PANTES Tbk, TANGERANG dalam jangka waktu tertentu. Analisis yang digunakan adalah teknik analisis kuantitatif yang meliputi pemisahan biaya tetap dan variabel overhead pabrik, pemisahan semi variabel kedalam unsur variabel dan tetap pada biaya overhead pabrik, budget biaya overhead pabrik, menghitung tingkat kapasitas, menghitung tarif biaya overhead pabrik, analisis varians dan laporan harga pokok produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Dengan menggunakan tarif biaya overhead pabrik per departemen, maka dapat digunakan sebagai alat untuk membebankan biaya overhead pabrik kepada setiap produk secara tepat dan adil dalam penentuan harga pokok produksi. (2) Dengan membebankan biaya overhead pabrik kepada produk atas dasar tarif ditentukan dimuka per departemen, maka pihak manajemen dapat memperoleh informasi yang tepat pada waktunya. (3) Analisis terhadap selisih biaya overhead pabrik sangat diperlukan untuk mengetahui apakah biaya overhead pabrik yang telah dianggarkan sudah efisien atau belum dalam hal pengendalian biaya. Oleh karena itu disarankan pada PT. ARGO PANTES Tbk, TANGERANG tersebut agar (1) Dalam pembebanan biaya overhead pabrik selain menggunakan budget biaya overhead pabrik, sebaiknya perusahaan juga menggunakan tarif biaya overhead pabrik per departemen, sehingga berguna sebagai alat untuk membebankan biaya overhead pabrik kepada setiap produk secara tepat dan adil dalam perhitungan harga pokok produksi. (2) Pihak manajemen sebaiknya menggunakan budget dan tarif biaya overhead pabrik per departemen sehingga dapat melakukan pengendalian biaya overhead pabrik biaya overhead pabrik. (3) Perusahaan sebaiknya mengadakan analisa terhadap selisih biaya overhead pabrik yang timbul agar dapat mengendalikan ataupun mengefisiensikan biaya overhead pabrik yang telah dan akan dikeluarkan.