Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara Motivasi dan Pengembangan Karir terhadap Kinerja Karyawan. Dalam penelitian ini digunakan metode survei. Variabel yang digunakan yaitu motivasi dan pengembangan karir sebagai variabel independen dan variabel kinerja karyawan sebagai variabel dependen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Direktorat Standarisasi dan Pengendalian Mutu, yang berjumlah 65 orang. Teknik pemilihan sampel dilakukan dengan sample jenuh, sehingga diperoleh sampel berjumlah 65 orang sebagai responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan pengukurannya menggunakan skala likert. Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, regresi linear berganda, uji asumsi klasik, dengan menggunakan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi, pengujian hipotesis uji parsial (uji t), uji simultan (uji F), analisis koefisien korelasi parsial dan koefisien korelasi berganda. Hasil analisis statistik deskriptif yaitu variabel kinerja karyawan (Y) mendapati hasil rata-rata (mean) sebesar 4,27 dengan standar deviasi sebesar 0,430. Variabel motivasi (X1) mendapati hasil rata-rata (mean) sebesar 4,10 dengan standar deviasi sebesar 0,364. Variabel pengembangan karir (X2) mendapati hasil rata-rata (mean) sebesar 4,17 dengan standar deviasi sebesar 0,348. vi Hasil model regresi linear berganda yang diperoleh yaitu ̂Y = -0,424 + 0,205 X1 + 0,923 X2. Hasil uji asumsi klasik menunjukkan bahwa residual berdistribusi normal, tidak terjadi multikolinearitas, tidak terjadi heteroskedastisitas, tidak terjadi autokorelasi sehingga dapat diinterprestasikan model regresi mempunyai sifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Nilai Adjusted R2 sebesar 0,709 artinya variabel independen motivasi dan pengembangan karir mampu menjelaskan variasi variabel dependen kinerja karyawan adalah sebesar 70,9 % sedangkan sisanya sebesar 29,1% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti di dalam penelitian ini. Hasil uji statistik t variabel yaitu motivasi (X1) menunjukkan thitung sebesar 2,209 > 1,998, tingkat signifikansi 0,031 < 0,05 maka motivasi secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan. Selanjutnya nilai thitung variabel yaitu pengembangan karir (X2) menunjukkan thitung sebesar 9,513 > 1,998, tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 maka pengembangan karir secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil uji F menunjukkan F hitung sebesar 78,985 > F 0.05 (2;62) = 3,15 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05, maka dapat diinterpretasikan bahwa motivasi dan pengembangan karir secara simultan atau bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Nilai koefisien korelasi parsial variabel motivasi (X1) dan variabel kinerja karyawan (Y) sebesar 0,270 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,031 < 0,05, maka dapat dikatakan terdapat hubungan positif sedang dan signifikan. Nilai koefisien korelasi parsial variabel pengembangan karir (X2) dan variabel kinerja karyawan (Y) sebesar 0,770 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, maka dapat dikatakan terdapat hubungan positif dan signifikan. Analisis koefisien korelasi berganda diketahui bahwa nilai koefisien korelasi berganda (R) sebesar 0,874, maka dapat dikatakan bahwa koefisien korelasi antara motivasi dan pengembangan karir dengan kinerja karyawan berada di interval koefisien 0,80-1,00 artinya hubungan antara variabel tersebut sangat kuat.