Abstrak  Kembali
ABSTRAK Ludi Subagja 020201032 ANALISIS CAPITAL ASSETS PRICING MODEL (CAPM) DALAM PENILAIAN KINERJA SAHAM PADA BURSA EFEK JAKARTA, Skripsi Program Strata Satu, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta 2004. Penelitian ini membahas mengenai bagaimana menggunakan analisis Capital Assets Pricing Model (CAPM) dalam menilai kinerja saham di Bursa Efek Jakarta, dan bagaimana analisis CAPM dapat berguna sebagai panduan investor untuk melakukan investasi saham di Bursa Efek Jakarta. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Field Research, Library Research, dan Metode Deskripsi. Dimana data yang digunakan adalah pergerakan nilai IHSG dari 5 (lima) saham di Bursa Efek Jakarta yaitu saham Telekomunikasi, Astra Internasional, HM.Sampoerna, Gudang Garam, dan Indosat. Data mengenai Tingkat bunga bebas resiko diambil dari Bank Permata (dahulu Bank Bali, Bank Universal, Bank Patriot, Bank Media, dan Bank Prima Ekspres), sementara periode penelitian berlangsung pada bulan Januari sampai dengan Juli 2003. Dari teknik analisis menggunakan metode Capital Assets Pricing Model juga metode pengukuran yang berhubungan dengan CAPM seperti Metode Treynor, Metode Jensen Measure, Hasil penelitian dan analisis CAPM menunjukkan bahwa Analisis CAPM dengan mempertimbangkan resiko sistematik (beta) dan tingkat pengembalian yang diharapkan (required return) pada ke lima saham tersebut ternyata mengalami korelasi positf, yang berarti semakin tinggi beta maka semakin tinggi return yang diharapkan. Oleh karena itu disarankan dalam menggunakan analisis CAPM pada kondisi pasar modal Indonesia kurang tepat, khususnya di Bursa Efek Jakarta. Dikarenakan pasar modal yang belum efisien, artinya pasar modal yang efisien adalah pasar yang harga sekuritas-sekuritasnya telah mencerminkan semua informasi yang relevan, dan juga pasar yang efisien dapat diekspresikan pada pelaku pasar, Regulator (undang- undang), serta perangkat infrastruktur (teknologi informasi). Dengan demikian ini lebih kepada penyajian atas teori-teori yang ada dan penerapannya dipasar modal Indonesia, untuk dapat berinvestasi secara langsung dipasar modal diperlukan pemahaman secara komprehensif baik dari segi kebijakan investasi, kondisi pasar, analisis teknikal, dan juga keterbatasan dana dalam pemahaman konsep hubungan resiko dan hasil investasi dari investor.