Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara stres kerja dan konflik kerja terhadap prestasi kerja karyawan Perum BULOG Kantor Pusat. Dalam penelitian ini digunakan metode survei.Variabel yang digunakan yaitu stres kerja dan konflik kerja sebagai variabel independen dan variabel prestasi kerja karyawan sebagai variabel dependen.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Direktorat SDM dan Umum Perum BULOG Kantor Pusat yang berjumlah 87 orang. Teknik pemilihan sampel dilakukan dengan sampel jenuh dan sehingga diperoleh sampel berjumlah 87 orang sebagai responden.Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan pengukurannya menggunakan skala likert.Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, regresi linear berganda, uji asumsi klasik, dengan menggunakan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi, pengujian hipotesis uji parsial (uji t), uji simultan (uji F), analisis koefisien korelasi parsial dan koefisien korelasi berganda. Hasil analisis statistik deskriptif yaitu variabel prestasi kerja karyawan (Y) mendapati hasil rata-rata (mean) sebesar 4,20 dengan standar deviasi sebesar 0,447. Variabel stres kerja (X1) mendapati hasil rata-rata (mean) sebesar 4,22 dengan standar deviasi sebesar 0,438. Variabel konflik kerja (X2) mendapati hasil rata-rata (mean) sebesar 4,20 dengan standar deviasi sebesar 0,440. Hasil model regresi linear berganda yang diperoleh yaitu Y ̂ = 0,540 + 0,554X¬1 + 0,314X2. Hasil uji asumsi klasik menunjukkan bahwa residual berdistribusi normal, tidak terjadi multikolinearitas, tidak terjadi heteroskedastisitas, tidak terjadi autokorelasi sehingga dapat diinterprestasikan model regresi mempunyai sifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Nilai Adjusted R2sebesar 0,643 artinya variabel independen Stres kerja dan Konflik kerja mampu menjelaskan variasi variabel dependen Prestasi kerja karyawan adalah sebesar 64,3% sedangkan sisanya sebesar 35,7% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti di dalam penelitian ini. Hasil uji statistik t variabel X1 yaitu stres kerja menunjukkan t hitung sebesar 5,221 >t(0,05/2;84)= 1,988, tingkat signifikansi 0,000 <0,05 maka stres kerja secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. Selanjutnya nilai thitungvariabel X2 yaitu konflik kerja menunjukkan thitungsebesar 2,979 >t(0,05/2;84)= 1,988, tingkat signifikansi 0,004 < 0,05 maka konflik kerja secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. Hasil uji F menunjukkan F hitung sebesar 78,474 > F 0,05 (2;84) = 3,11 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05, maka dapat diinterpretasikan bahwa Stres kerja dan Konflik kerja secara simultan atau bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Prestasi Kerja Karyawan. Nilai koefisien korelasi parsial variabel X1 (Stres kerja) dan variabel Y (Prestasi Kerja Karyawan) sebesar 0,495 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, maka dapat dikatakan terdapat hubungan positif sedang dan signifikan. Nilai koefisien korelasi parsial variabel X2(Konflik kerja) dan variabel Y (Prestasi Kerja Karyawan) sebesar 0,309 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,004< 0,05, maka dapat dikatakan terdapat hubungan positif sedang dan signifikan. Analisis koefisien korelasi berganda diketahui bahwa nilai koefisien korelasi berganda (R) sebesar 0,807, maka dapat dikatakan bahwa koefisien korelasi antara Stres kerja dan Konflik kerja dengan Prestasi Kerja karyawan berada di interval koefisien 0,80 - 1,00 artinya hubungan antara variabel tersebut sangat kuat.