Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh antara komunikasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada bagian keuangan dan penggajian. Penelitian ini menggunakan metode survei, dengan variabel yang diteliti adalah komunikasi dan motivasi kerja sebagai variabel bebas, dan kinerja karyawan sebagai variabel terikat.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada bagian Keuangan dan Penggajian yang berjumlah 61 orang. Teknik Sampel dalam penelitian ini menggunakan sampling jenuh yang berjumlah 61 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan pengukurannya menggunakan skala likert. Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah Analisis Statistik Deskripsi, Analisis Regresi Linier Berganda (Model Regresi Linier Berganda, Uji Asumsi Klasik), Analisis Koefisien Determinasi, Uji Hipotesis, Analisis Koefisien Korelasi. Analisis statistik deskriptif yaitu variabel kinerja karyawan (Y) mendapati hasil rata-rata (mean) sebesar 4,14 dengan standar deviasi sebesar 0,457. Variabel komunikasi (X1) mendapati hasil rata-rata (mean) sebesar 4,07 dengan standar deviasi sebesar 0,482. Variabel motivasi kerja (X2) mendapati hasil rata-rata (mean) sebesar 3,89 dengan standar deviasi sebesar 0,617. Hasil model regresi linear berganda yang diperoleh Ŷ = 1,218 + 0,282 X¬1 + 0,456 X2. Hasil uji asumsi klasik menunjukkan bahwa residual terdistribusi normal, tidak terjadi multikolinearitas, tidak terjadi heteroskedastisitas, tidak terjadi autokorelasi sehingga dapat diinterpretasikan model regresi mempunyai sifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Hasil analisis koefisien determinasi (R2) menunjukkan besarnya nilai adjusted R square sebesar 0,614, hal ini menunjukkan bahwa variabel komunikasi dan motivasi kerja mampu menjelaskan variasi variabel kinerja karyawan 61,4% dan sisanya sebesar 38,6% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Hasil uji statistik t variabel X1 yaitu secara parsial komunikasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, hal ini terlihat bahwa dari hasil perhitungan t hitung sebesar 3,333 > t (0,05/2;58)= 2,002 dan signifikan 0,002 <0,05, selanjutnya nilai t hitung variabel X2 yaitu secara parsial motivasi kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, hal ini terlihat bahwa dari hasil perhitungan t hitung sebesar 6,898 > t (0,05/2;58)= 2,002 dan signifikan 0,000 < 0,05. Hasil uji F menunjukkan nilai F hitung sebesar 48,696 > F 0,05 (2;58) = 3,16, dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, artinya bahwa X1 (Komunikasi) dan X2 (Motivasi kerja) secara simultan bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Y (Kinerja Karyawan). Nilai koefisien korelasi parsial antara variabel X(Komunikasi) dan variabel Y (Kinerja Karyawan) dengan variabel X2 (Motivasi kerja) tetap sebesar 0,400 dengan signifikansi 0,002 < 0,05, dapat diinterpretasikan terdapat hubungan positif sedang dan signifikan. Sedangkan nilai koefisien korelasi parsial antara variabel X2 (Motivasi kerja) dan variabel Y (Kinerja Karyawan) dengan asumsi variabel X1 (Komunikasi) tetap sebesar 0,671 dengan signifikansi 0,000<0,05, dapat diinterpretasikan terdapat hubungan positif kuat dan signifikan. Nilai koefisien korelasi berganda variabel komunikasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan dengan nilai(R) sebesar 0,792 berarti kedua variabel yaitu komunikasi dan motivasi kerja secara bersama-sama mempunyai hubungan yang sangat kuat dan positifkarena berada dikisaran 0,60-0,799.