Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh manajemen modal kerja yang terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. Dalam penelitian ini digunakan metode eksplanasi, variabel yang diteliti adalah manajemen modal kerja yang di proski “Receivable Turnover, Inventory Turnover, Payable Turnover, dan Cash Conversion Cycle” sebagai variabel independen dan “Return on Assets” sebagai variabel dependen. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015. Teknik pengambilan sempel menggunakan Judgment sampling. Berdasarkan kriteria pemilihan sampel tersebut, maka pada penelitian ini sampel yanh memenuhi syarat adalah sebanyak 9 (sembilan). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan telaah dokumen yaitu laporan keuangn dan laporan tahunan perusahaan diperoleh dari situs Bursa Efek. Teknik pengolahan dan analisis data meliputi Analisis Manajemen Keuangan, Anlisis Regresi Linier Berganda, Uji Asumsi Klasik, Uji Hiputesisi dan Analisisi Koefisien Determinasi. Hasil analisis manajemen keuangan dengan jumlah sampel (n) 45 menunjkkan antara lain : Variabel Return on Assets (Y) hasil rata-rata (mean) 10.200 % dengan standar deviasi sebesar 7.178 %. Variabel Receivable Turnover (X1) hasil rata-rata (mean) 7.77% dengan standar deviasi sebesar 2,955 % . Variabel Inventory Turnover (X2) hasil rata-rata (mean) sebesar 5.645 % dengan standar deviasi 2.7001%. Variabel Payabel Turnover (X3) hasil rata-rata (mean) sebesar 8.6224 % dengan standar deviasi 4.324 %. Variabel Cash Conversion Cycle (X4) hasil rata-rata (mean) sebesar 82.431 % dengan standar deviasi sebesar 41.684 %. Hasil model regresi linier berganda yang diperoleh yaitu : Ŷ = 26,312 + 0,685 X1 – 2,833 X2 + 0,755 X3 – 0,145 X4. Hasil uji asumsi klasik menunjukkan bahwa residual berdistribusi normal, tidak terjadi multikolonieritas, tidak terjadi heteroskedastisitas, tidak terjadi autokolerasi sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi dengan metode kuadrat terkecil (Ordinary Least Suare) merupakan BLUE (Best Linier Unbiased Estimator), artinya seluruh variabel independen dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen. Hasil uji statistik t menunjukkan bahwa Receivable Turnoversecara parsial bepengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Variabel X2 yaitu Inventory Turnover secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas. Variabel X3 yaitu Payable Turnover secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Variabel X4 yaitu Cash Conversion Cyclesecara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas. Hasil uji F, Variabel Independen (X) dan Variabel Dependen(Y) memiliki F hitung sebesar 19.483 > F 0,05 (4;40) = 2.61 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 artinya bahwa X1(Receivable Turnover), X2 (Inventory Turnover), X3 (Payable Turnover), X4 (Cash Conversion Cycle) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh positif signifikan terhadap Y (Return on Assets).Hasil analisis Adjusted R2 adalah 0.627 hal ini berarti bahwa 62.7 % variasi Return on Assets dapat dijelaskan oleh variabel independen sedangkan sisanya (100% - 62.7% = 37,3%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain diluar model.