Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Non Performing Financing, BOPO dan Financing to Deposit Ratio terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah. Dalam penelitian ini digunakan metode eksplanasi, yaitu untuk menjelaskan pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan yang berjumlah 12 (dua belas). Teknik pengambilan sampel menggunakan judgment sampling dan diperoleh sampel berjumlah 6 (enam) perusahaan dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah telaah dokumen, data yang ditelaah adalah laporan keuangan tahunan (annual report) 2011-2015. Teknik pengolahan dan analisis data meliputi analisis manajemen keuangan, analisis regresi linier berganda, uji asumsi klasik, uji hipotesis, dan analisis koefisien determinasi. Hasil analisis manajemen keuangan yaitu Variabel Non Performing Financing (X1) memiliki nilai minimum 0,03; nilai maksimum 6,90; rata-rata (mean) 2,8511 dan standar deviasi 2,06378 dengan jumlah data 30. Variabel BOPO (X2) memiliki nilai minimum 28,04; nilai maksimum 93,86; rata-rata (mean) 47,0532 dan standar deviasi 15,31167 dengan jumlah data 30. Variabel Financing to Deposit Ratio (X3) memiliki nilai minimum 74,79; nilai maksimum 123,88; rata-rata (mean) 87,4408 dan standar deviasi 9,70300 dengan jumlah data 30. Variabel Return on Asset (Y) memiliki nilai minimum 0,08; nilai maksimum 2,19; rata-rata (mean) 0,8455 dan standar deviasi 0,53138 dengan jumlah data 30. Hasil analisis regresi linier berganda yang diperoleh yaitu Ŷ = -0,554 – 0,095 X1 – 0,003 X2 + 0,021 X3. Hasil uji asumsi klasik menunjukkan bahwa residul berdistribusi normal, tidak terjadi multikolinearitas, tidak terjadi heteroskedastisitas, dan tidak terdapat autokorelasi sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda telah memenuhi kriteria BLUE (Best, Linier, Unbiased, Estimation) dengan variabel independen yaitu Non Performing Financing, BOPO, dan Financing to Deposit Ratio dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen yaitu Return on Asset. Hasil uji statistik t menunjukkan bahwa nilai thitung variabel X1 yaitu Non Performing Financing yang diukur berdasarkan thitung -2.316 < -t ( 0 , 05 ; 26) = - 2 2,056 dengan nilai signifikansi 0,029 < 0,05, maka dapat diinterpretasikan bahwa Non Performing Financing secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap Return on Asset dan H1 diterima, nilai thitung variabel X2 yaitu BOPO yang diukur berdasarkan thitung -0,518 > -t ( 0 , 05 ; 26) = -2,056 dengan nilai signifikansi 0,609 > 2 0,05, maka dapat diinterpretasikan bahwa BOPO secara parsial tidak berpengaruh nsignifikan terhadap Return on Asset dan H2 ditolak, dan nilai thitung variabel X3 yaitu Financing to Deposit Ratio yang diukur berdasarkan thitung 2,316 > t ( 0 , 05 ; 26) 2 = 2,056 dengan nilai signifikansi 0,029 < 0,05, maka dapat diinterpretasikan bahwa Financing to Deposit Ratio secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap Return on Asset dan H3 diterima, sedangkan uji statistik F menunjukkan bahwa nilai Fhitung 5.214 > nilai F 0,05 (3 ; 26) = 2,975 dengan nilai signifikansi 0,006 < 0,05, maka dapat diinterpretasikan bahwa Non Performing Financing, BOPO dan Financing to Deposit Ratio secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Return on Asset dan H4 diterima. Hasil analisis koefisien determinasi diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,304 artinya 30,4% variasi Return on Asset dapat dijelaskan oleh variasi dari ke tiga variabel independen yaitu Non Performing Financing, BOPO dan Financing to Deposit Ratio. Sedangkan sisanya sebesar 69,6% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Oleh sebab itu, perbankan syariah harus menjaga keseimbangan Financing to Deposit Ratio karena semakin banyak dana yang terhimpun maka pembiayaan yang disalurkan pun akan semakin meningkat dan mempengaruhi profitabilitas.