Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis pengendalian persediaan just in time terhadap efisiensi pengadaan persediaan bahan baku pada PT NOK INDONESIA. Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis perbandingan. Variabel yang diteliti adalah pengendalian persediaan Just In Time sebagai variabel independen dan efisiensi pengadaan persediaan bahan baku sebagai variabel dependen. Populasi dalam penelitian ini PT NOK INDONESIA. Teknik pengumpulan data yaitu dengan wawancara, observasi, dan telaah dokumen. Data penelitian diperoleh dari PT NOK INDONESIA berupa data bahan baku perusahaan, frekuensi pembelian bahan baku, dan biaya persediaan bahan baku. Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah analisis perbandingan dengan membandingkan 2 (dua) sistem persediaan yaitu sistem persediaan Just In Time dan sistem persediaan EOQ (Economic Order Quantity) untuk melihat sistem mana yang paling tepat dan efisien. Hasil dari penelitian yang dilakukan adalah untuk keempat bahan baku yang digunakan perusahaan yakni OT00-Spare Parts, RM00-Accelerator, RM00-Rubber Chemical, dan RM30-Steel Bars terdapat efisiensi biaya persediaan yang dihasilkan perusahaan dengan menggunakan sistem persediaan Just In Time. Untuk tahun 2014 bahan baku OT00-Spare Parts terdapat efisiensi biaya persediaan sebesar Rp. 4.901.288. Untuk bahan baku RM00-Accelerator terdapat efisiensi biaya persediaan sebesar Rp. 19.048.730. Untuk bahan baku RM00-Rubber Chemical terdapat efisiensi biaya persediaan sebesar Rp. 17.325.121. viii Untuk bahan baku RM30-Steel Bars terdapat efisiensi biaya persediaan sebesar Rp. 14.154.028. Untuk tahun 2015 bahan baku OT00-Spare Parts terdapat efisiensi biaya persediaan sebesar Rp. 3.561.809. Untuk bahan baku RM00-Accelerator terdapat efisiensi biaya persediaan sebesar Rp. 20.667.016. Untuk bahan baku RM00-Rubber Chemical terdapat efisiensi biaya persediaan sebesar Rp. 17.813.860. Untuk bahan baku RM30-Steel Bars terdapat efisiensi biaya persediaan sebesar Rp. 25.291.074. Untuk tahun 2016 bahan baku OT00-Spare Parts terdapat efisiensi biaya persediaan sebesar Rp. 6.706.235. Untuk bahan baku RM00-Accelerator terdapat efisiensi biaya persediaan sebesar Rp. 22.340.150. Untuk bahan baku RM00-Rubber Chemical terdapat efisiensi biaya persediaan sebesar Rp. 24.778.949. Untuk bahan baku RM30-Steel Bars terdapat efisiensi biaya persediaan sebesar Rp. 25.591.981. Dari hasil penelitian tersebut sebaiknya perusahaan harus terus menjaga sistem persediaan Just In Time agar tetap dapat digunakan perusahaan sebaik mungkin sehingga pemborosan yang terjadi pada perusahaan dapat dihindari. Selain itu perusahaan harus terus mempererat hubungan yang harmonis dengan para pemasok dan menjalin kerjasama yang baik agar pengadaan persediaan berjalan lancar, mengurangi penggunaan ruang terpakai untuk penyimpanan bahan baku dan juga perusahaan perlu lebih meningkatkan efisiensi biaya terutama biaya persediaan. Penulis menyarankan agar pada penelitian selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan sistem persediaan/metode pengendalian probabilistik yang dapat mendukung dan dapat diketahui kelebihan dan kekurangan dari masing-masing sistem persediaan/metode yang telah ada.