Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Earnings Per Share, Informasi Arus Kas, Collateralizable Assets, Growth, dan Price Earning Ratio terhadap Dividend Per Share pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Indonesia Tahun 2011-2015. Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu memperoleh data berupa Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba/Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Laporan Arus Kas yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia (BEI). Variabel yang diteliti adalah variabel X yaitu Earnings Per Share, Informasi Arus Kas, Collateralizable Assets, Growth, dan Price Earning Ratio, sedangkan variabel Y adalah Kebijakan Dividen. Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah analisis akuntansi, uji asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi), analisis regresi linear berganda, uji hipotesis, dan analisis koefisien determinasi. Hasil dari pengolahan data menggunakan SPSS versi 21 dan diperoleh persamaan regresi linear berganda Ŷ = 15.189 + 0,231 EPS + 0,006 IAK + 1,384 COLLAS – 0,780 GROWTH – 0,405 PER yang telah diuji kelayakan asumsi normalitas terdistribusi normal serta tidak terjadi heterokedastisitas, tidak terjadi multikolinearitas dan tidak terjadi autokorelasi baik positif maupun negatif, maka model regresi BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Hasil pengujian menunjukkan bahwa Earnings Per Share berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kebijakan Dividen, dengan nilai thitung sebesar 11,727 dan nilai ttabel vii 2,0322 (11,727 > 2,0322) dengan signifikansi sebesar 0.000 < 0,050. Informasi Arus Kas tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Kebijakan Dividen, dengan nilai thitung sebesar 0,600 dan nilai ttabel 2,0322 (0,600 < 2,0322) dengan signifikansi sebesar 0,552 > 0,050. Collaterlaizable Assets tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Kebijakan, dengan nilai thitung sebesar 0,469 dan nilai ttabel 2,0322 (0,469 < 2,0322) dengan signifikansi sebesar 0,642 > 0,050. Growth tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Kebijakan Dividen, dengan nilai thitung sebesar 0,972 dan nilai ttabel 2,0322 (0,972 < 2,0322) dengan signifikansi sebesar 0,338 > 0,050. Price Earning Ratio tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Kebijakan Dividen, dengan nilai thitung sebesar 0,264 dan nilai ttabel 2,0322 (0,264 < 2,0322 dengan signifikansi sebesar 0,793 > 0,050. Pengujian hipotesis secara simultan nilai Fhitung (46,130) > Ftabel (2,49) pada tingkat signifikansi 0,000 dan df = (5;34). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independen secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen. Berdasarkan uji autokorelasi, nilai Adjusted R Square sebesar 0,853. Artinya 85,3% variasi Kebijakan Dividen dapat dijelaskan oleh variabel Earnings Per Share (EPS), Informasi Arus Kas (IAK), Collateralizable Asset (COLL), Growth, dan Price Earning Ratio (PER). Sedangkan sisanya (100% - 85,3% = 14,7%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam variabel ini seperti Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER) dan lain-lain. Saran untuk penelitian selanjutnya sebaiknya mempertimbangkan dan menambah faktor-faktor lain, karena pada kenyataannya masih banyak faktor yang dapat mempengaruhi besarnya pembayaran dividen. Selain itu, faktor-faktor yang digunakan pada penelitian ini hanya terbatas pada informasi internal masing-masing perusahaan yang berdasarkan pada laporan keuangan. Oleh karena itu, disarankan agar penelitian selanjutnya mengambil faktor eksternal perusahaan, contohnya yang menyangkut kondisi makroekono