Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan ekonomi, belanja daerah, jumlah penduduk miskin, terhadap indeks pembangunan manusia di kabupaten/kota provinsi Jawa Barat. Dalam penelitian ini digunakan metode eksplanasi. Variabel yang diteliti adalah pertumbuhan ekonomi, belanja daerah, jumlah penduduk miskin sebagai variabel bebas dan indeks pembangunan manusia sebagai variabel terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat. Teknik pemilihan sampel menggunakan judgment sampling dan diperoleh sampel sebanyak 11 Kabupaten/Kota. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah telaah dokumen, yaitu memperoleh data berupa Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Derah periode 2010-2015 dari Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia dan dokumen berupa Laporan Indeks Pembangunan Manusia, Laporan Pertumbuhan Ekonomi dan Laporan Kemiskinan periode 2010-2015 dari Badan Pusat Statistik. Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah analisis akuntansi, analisis regresi linear berganda, uji asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinieritas, heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi), pedngujian hipotesis, dan analisis koefisien determinasi. Analisis akuntansi diperoleh nilai maximum variabel pertumbuhan ekonomi, belanja daerah, jumlah penduduk miskin, dan indeks pembangunan manusia sebesar 7,96, 5,64, 487,10, dan 76,86. Nilai minimum variabel pertumbuhan ekonomi, belanja daerah, jumlah penduduk miskin, dan indeks pembangunan manusia sebesar 4,02, 0,48, 12,70, dan 62,08. Nilai mean variabel pertumbuhan ekonomi, belanja daerah, jumlah penduduk miskin, dan indeks pembangunan manusia sebesar 5,3604, 2,0469, 189,8836, dan 70,2362. Pengolahan data menggunakan SPSS versi 23.0 diperoleh persamaan regresi linear berganda Ŷ = 65,427 + 1,447 X1 - 2,476 X2 + 0,011 X3 yang diuji kelayakan asumsi normalitas residual berdistribusi normal, tidak terjadi multikolinearitas, tidak terjadi heteroskedastisitas, dan tidak terjadi autokorelasi, maka model regresi telah memenuhi persyaratan BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Uji t secara parsial menunjukkan variabel pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif signifikan terhadap indeks pembangunan manusia dengan nilai thitung = 2,446 > t(0,05/2;51) = 2,007 dan signifikansi 0,018 < 0,050. Variabel belanja daerah berpengaruh negatif signifikan terhadap indeks pembangunan manusia dengan nilai thitung = -2,839 < -t(0,05/2;51) = -2,007 dan signifikansi 0,006 < 0,050. Variabel jumlah penduduk miskin berpengaruh positif tidak signifikan terhadap indeks pembangunan manusia dengan nilai thitung = 1,511 < t(0,05/2;51) = 2,007 dan signifikansi 0,137 > 0,050. Uji F secara simultan menunjukkan variabel pertumbuhan ekonomi, belanja daerah, jumlah penduduk miskin berpengaruh positif dan signifikan terhadap indeks pembangunan manusia dengan nilai Fhitung 5,765 > F0,05 (3;51) = 2,79 dan tingkat signifikansi 0,002 < 0,050. Berdasarkan analisis Adjusted R Square sebesar 0,209 artinya 20,9% variabel indeks pembangunan manusia dijelaskan oleh variabel pertumbuhan ekonomi, belanja daerah, dan jumlah penduduk miskin sedangkan 79,1% dijelaskan oleh variabel lain yaitu pengangguran, ketimpangan distribusi pendapatan dan sumber pembiayaan pembangunan. Berdasarkan penjelasan di atas disarankan kepada peneliti selanjutnya sebaiknya menambah variabel variabel tentang makro ekonomi yang kemungkinan mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia.