Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh corporate social
responsibility, komisaris independen, kepemilikan manajerial, leverage, intensitas
aset tetap, intensitas persediaan, the market to book ratio, dan return on assets
terhadap tax avoidance.
Dalam penelitian ini digunakan metode eksplanasi. Variabel yang diteliti
adalah corporate social responsibility, komisaris independen, kepemilikan
manajerial, leverage, intensitas aset tetap, intensitas persediaan, the market to
book ratio, dan return on assets sebagai variabel bebas dan tax avoidance sebagai
variabel terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur
sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Teknik pemilihan sampel menggunakan judgment sampling dan diperoleh sampel
sebanyak 36 perusahaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah telaah
dokumen yaitu laporan keuangan perusahaan manufaktur sektor industri barang
konsumsi tahun 2010-2015. Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan
adalah analisis akuntansi, analisis regresi linier berganda, uji asumsi klasik, uji
hipotesis, dan analisis koefisien determinasi.
Analisis akuntansi diperoleh variabel corporate social responsibility,
komisaris independen, kepemilikan manajerial, leverage, intensitas aset tetap,
intensitas persediaan, the market to book ratio, return on asset, dan tax avoidance
viii
mempunyai nilai maximum masing-masing sebesar 50,63, 75,00, 23,08, 53,04,
55,71, 71,68, 6,45, 26,15, dan 47,10, nilai minimum masing-masing sebesar 27,85,
33,33, 0,002, 9,43, 18,80, 8,31, 0,11, 1,54, dan 6,63, serta nilai mean masingmasing
sebesar 32,80, 41,11, 7,01, 33,72, 34,68, 26,61, 2,29, 8,89, dan 26,87.
Pengolahan data menggunakan SPSS 23.0 dan diperoleh persamaan regresi
linier berganda Ŷ = 57,527 – 0,548 X1 + 0,057 X2 – 0,024 X3 + 0,117 X4 – 0,075
X5 – 0,207 X6 + 0,954 X7 – 1,152 X8 uji asumsi klasik yang meliputi normalitas
terdistribusi normal, tidak terjadi multikolinearitas, tidak terjadi
heterokedastisitas, dan tidak terjadi autokorelasi, maka model regresi telah
memenuhi persyaratan BLUE (Best Linier Unbiased Estimator).
Uji t secara parsial menunjukkan bahwa variabel corporate social
responsibility secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap tax
avoidance dengan nilai thitung sebesar -2,102 < -t(0,05/2;27) = -2,05183 dan
signifikansi 0,045 < 0,050. Variabel return on assets secara parsial berpengaruh
negatif signifikan terhadap tax avoidance dengan nilai thitung sebesar -4,882 <
-t(0,05/2;27) = -2,05183 dan signifikansi 0,000 < 0,050. Variabel komisaris
independen, kepemilikan manajerial, leverage, intensitas aset tetap, intensitas
persediaan, dan the market to book ratio secara parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap tax avoidance. Uji F secara simultan menunjukkan variabel
corporate social responsibility, komisaris independen, kepemilikan manajerial,
leverage, intensitas aset tetap, intensitas persediaan, the market to book ratio, dan
return on asset secara simultan berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance
dengan nilai Fhitung 6,333 > F0,05 (8;27) = 2,31 dan signifikansi sebesar 0,000 <
0,050.
Nilai Adjusted R Square sebesar 0,549 artinya 54,9% variabel tax avoidance
dijelaskan oleh variabel corporate social responsibility, komisaris independen,
kepemilikan manajerial, leverage, intensitas aset tetap, intensitas persediaan, the
market to book ratio, dan return on asset sedangkan 45,1% dijelaskan oleh
variabel lain yaitu kepemilikan institusional, return on equity, umur perusahaan,
dan ukuran perusahaan.
Berdasarkan penjelasan di atas disarankan kepada peneliti selanjutnya
sebaiknya menambah variabel kepemilikan institusional, return on equity, umur
perusahaan, ukuran perusahaan, dan variabel independen yang lain.
|