Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang dilakukan pada PT
Mustika Ratu Tbk. Penelitian ini mempunyai tiga tujuan utama. Pertama,
bertujuan untuk mengetahui perhitungan harga pokok produksi dengan metode
tradisional yang digunakan oleh perusahaan. Kedua, untuk mengetahui
perhitungan harga pokok produksi dengan Activity Based Costing System. Ketiga,
untuk mengetahui perbedaan besarnya harga pokok produksi pada perusahaan
dengan menggunakan metode tradisional dan Activity Based Costing System serta
untuk mengetahui aktivitas-aktivitas produksi yang tidak bernilai tambah
sebagaimana manfaat atas penerapan Activity Based Costing System.
Variabel penelitian dalam penelitian ini adalah harga pokok produksi pada
PT Mustika Ratu Tbk dengan menggunakan dua sistem yaitu sistem tradisional
dan Activity Based Costing System. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan
cara wawancara dengan manajemen dan dokumentasi data yang berhubungan
dengan harga pokok produksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Activity Based Costing System
memberikan hasil yang lebih kecil daripada sistem tradisional pada masker
bengkuang dengan selisih sebesar Rp 33,- atau 2% untuk tahun 2009, 2010, dan
2013 serta Rp 32,- atau 2% untuk tahun 2011 dan 2012. Sedangkan untuk masker
tomat memberikan hasil yang lebih besar dengan menggunakan Activity- Based
Costing System dibandingkan dengan sistem tradisional, dengan selisih sebesar Rp
21,- atau 1% untuk tahun 2009, Rp 48,- atau 2% untuk tahun 2010, 2011 dan 2012
serta Rp 47,- atau 2% untuk tahun 2013.
vii
Selain itu, penelitian ini memberikan gambaran kepada perusahaan
mengenai aktivitas-aktivitas produksi yang tidak memberikan nilai tambah. Dari
analisis Value Added dan Non Value Added dihasilkan tiga aktivitas yang tidak
bernilai tambah yaitu mengecek mesin yang akan dipakai untuk produksi,
dilakukan pemeriksaan kualitas bubuk masker dan memindahkan serbuk masker
yang sudah halus ke ruang penimbangan untuk dilakukan penghitungan berat
hasil produksi.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, disarankan perusahaan-perusahaan
untuk menggunakan Activity Based Costing System dalam penentuan harga pokok
produksinya khususnya perusahaan yang memiliki produksi produk yang
beragam.
|