Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tekanan ketaatan, kompleksitas tugas, pengetahuan, dan persepsi etis terhadap audit judgment pada Kantor Akuntan Publik DKI Jakarta. Dalam penelitian ini digunakan metode survei. Variabel yang diteliti adalah variabel X yaitu tekanan ketaatan, kompleksitas tugas, pengetahuan, dan persepsi etis, sedangkan variabel Y adalah audit judgment. Populasi pada penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik yang berada diwilayah DKI Jakarta. Jumlah populasi yang terdaftar di OJK dan IAPI pada tahun 2016 adalah sebanyak 237 Kantor Akuntan Publik. Yang didapat pada penelitian ini sebanyak 20 Kantor Akuntan Publik yang berada diwilayah DKI Jakarta. Sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 200 responden auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik diwilayah DKI Jakarta. Sampel yang didapat pada penelitian ini adalah sebanyak 100 responden. Teknik pemilihan sampel menggunakan judgment sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah analisis akuntansi dan analisis regresi linear berganda, uji asumsi klasik (uji normalitas, multikolonieritas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi), analisis koefisien determinasi, analisis koefisien korelasi, dan uji hipotesis. vii Pengolahan data menggunakan SPSS 20 dan diperoleh persamaan regresi linear berganda yaitu Ŷ = 0,365 + 0,177 X1 + 0,029 X2 + 0,093 X3 + 0,602 X4 yang telah diuji kelayakan asumsi normalitas residual berdistribusi normal, tidak terjadi multikolinearitas, tidak terjadi heterokedastisitas, dan tidak terjadi autokorelasi atau model BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) . Berdasarkan hasil analisis Adjusted R Square menunjukan bahwa variabel tekanan ketaatan, kompleksitas tugas, pengetahuan, dan persepsi etis dapat menjelaskan variasi variabel audit judgment sebesar 43,5% dan sisanya 56,5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam model regresi. dan Hasil analisis koefisien korelasi sebesar 0,677 menunjukkan hubungan yang kuat antara variabel tekanan ketaatan, kompleksitas tugas, pengetahuan, dan persepsi etis terhadap audit judgment. Hasil pengujian melalui uji t secara parsial variabel tekanan ketaatan berpengaruh positif signifikan terhadap audit judgment dengan tingkat signifikansi sebesar 0,049 < 0,05. Kemudian hasil pengujian variabel kompleksitas tugas berpengaruh positif signifikan terhadap audit judgment dengan tingkat signifikansi sebesar 0,043 < 0,05. Kemudian hasil pengujian variabel pengetahuan berpengaruh positif signifikan terhadap audit judgment dengan tingkat signifikansi sebesar 0,035 < 0,05, dan hasil pengujian variabel persepsi etis berpengaruh positif signifikan terhadap audit judgment dengan tingkat signifikansi sebesar signifikansi 0,000 < 0,05. Hasil uji F menunjukkan bahwa secara simultan (bersama-sama) keempat variabel independen tersebut yaitu tekanan ketaatan, kompleksitas tugas, pengetahuan, dan persepsi etis terhadap audit judgment dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Berdasarkan penjelasan di atas penulis memberikan saran-saran kepada kantor akuntan publik Untuk dapat meningkatkan sifat independensi kepada auditornya, maka kantor akuntan publik harus selalu mengingatkan kembali para auditornya tentang standar profesional sekaligus tantangan dan hambatan salam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Peneliti selanjutnya dianjurkan untuk menambahkan jumlah sampel KAP yang akan diteliti, sehingga hasil yang diperoleh lebih baik dan lebih memperkuat hasil dari peneliti-peneliti sebelumnya.