Abstrak  Kembali
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan 2 (dua) jenis data yaitu data primer dan data sekunder yang diperoleh dari Hasil penelitian yang dilakukan adalah Harga Pokok Perusahaan Konstruksi yang dihitung dengan Sistem tradisional untuk proyek Valve air panas memiliki harga per unit yang lebih besar Rp 1.299.828, dengan total proyek Rp 214.471.620. Berbeda dengan proyek relokasi titik Sprinkler dengan harga per unit Rp 1.042.567 lebih kecil dibandingkan dengan metode Activity Based Costing dengan total harga proyek Rp 6.255.402. Harga pokok dengan Metode Activity Based Costing pada proyek Valve air panas sebesar Rp 1.260.224 dengan total nilai proyek sebesar Rp 207.936.960 Sedangkan untuk proyek relokasi titik Sprinkler harga per unit sebesar Rp 1.398.295 dengan total nilai proyek Rp 8.389.770. Harga Pokok dengan Sistem Tradisional lebih tinggi dibandingkan Activity Based Costing System untuk proyek Valve Air Panas, sedangkan untuk proyek Titik Sprinkler Sistem Tradisional lebih rendah dibandingkan dengan Activity Based Costing. Perbedaan yang terjadi disebabkan pembebanan biaya overhead pada masing-masing produk. Dengan total perbedaan sebesar Rp 4.400.292. Hal ini disebabkan karena pada sistem tradisional biaya overhead dibagi sesuai jumlah unit, maka proyek titik sprinkler lebih kecil pada Sistem tradisional, sedangkan pada Metode Activity Based Costing biaya overhead ditelusuri berdasarkan aktivitas yang digunakan masing-masing proyek, maka akan didapatkan hasil yang lebih akurat. Berdasarkan hasil di atas peneliti memberikan saran-saran kepada pihak manajemen PT Dynamika Multi Karya untuk mempertimbangkan perhitungan Harga Pokok dengan Activity Based Costing System agar tidak terjadi distorsi biaya karena pada Sistem Tradisional biaya overhead pada masing-masing produk hanya dibebankan secara merata saja, sedangkan pada Activity Based Costing System biaya overhead pada masing-masing produk dibebankan pada beberapa cost driver berdasarkan konsumsi biaya dan aktivitas masing-masing produk. Serta untuk peneliti selanjutnya untuk menggunakan berbagai jenis perusahaan, seperti Manufaktur, Rumah Sakit, maupun Perhotelan agar lebih mudah mengetahui perbandingan Harga Pokok